Girls In The Dark
(Ankoku Joshi)
~Akiyoshi
Rikako~
Judul
Buku: Girls In The Dark (Ankoku Joshi)
Penulis:
Akiyoshi Rikako
Tahun:
2013
Penerbit:
Penerbit Haru
Penerjemah:
Andry Setiawan
Halaman:
279 hlm
Terbit:
Cetakan keempat, Agustus 2015
ISBN:
987-602-7742-31-4
Blurb:
Apa
yang ingin disampaikan oleh gadis itu?
Gadis
itu mati.
Ketua
Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di
tangannya ada setangkai bunga lily.
Pembunuhan?
Bunuh diri?
Tidak
ada yang tahu.
Satu
dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik
berkarisma itu.
Seminggu
sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan
ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang
mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang
sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi ....
Kau
pernah berpikir ingin membunuh seseorang?
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Buku
dengan genre mistery ini betul-betul
sulit ditebak endingnya. Bercerita tentang Shiraishi Itsumi, ketua Klub Sastra di
SMA Putri Santa Maria yang meninggal. Dia jatuh dari atap sambil membawa bunga lily.
Kematiannya masih menjadi misteri. Tidak ada yang tahu dia bunuh diri atau
dibunuh. Dan ada apa dengan bunga lily? Yang pertama kali aku bingungkan adalah
itu.
Beberapa
hari kemudian, Klub Sastra mengadakan acara tiap semester, yami-nabe, dengan
Sumikawa Sayuri sebagai ketua klub pengganti Itsumi. Yami-nabe artinya panci
dalam kegelapan. Ruangan diredupkan. Semua anggota harus membawa bahan makanan
masing-masing ke dalam panci yang berisi air mendidih. Lalu memasukkannya. Tapi,
jangan bocorkan apa yang dibawa pada siapapun. Sambil memakan makanan hasil
yami-nabe, mereka akan bergantian membacakan naskah. Temanya adalah: kematian ketua
klub sebelumnya, Shiraishi Itsumi.
Ada lima anggota yang membacakan naskah yang dibuatnya, mereka adalah:
Nitani
Mirei kelas 1-A, gadis yang menerima beasiswa. Dia hanya gadis biasa, tidak
seperti murid-murid lain yang berada.
Kominami
Akane kelas 2-B, putri pemilik Restoran Kominami yang terkenal. Dia sangat suka memasak. Dialah yang sering memasak makanan ringan untuk seluruh anggota.
Diana
Detcheva, murid international dari Bulgaria. Dia bertemu dengan Itsumi saat
Itsumi sedang di Bulgaria untuk semester pendek.
Koga
Sonoko kelas 3-B, sekelas dengan Itsumi dan Sayuri. Dia bercita-cita menjadi
dokter seperti ayahnya. Selain itu, dia juga pintar mengutak-atik komputer. Dia
juga selalu menyisipkan rumus 5W1H dalam setiap cerita yang dia baca atau
berita yang dia dengar.
Takaoka
Shiyo, penulis berbakat Kimi-kage Sou yang menjadi anggota pertama di Klub
Sastra.
Saat
membaca bagian pembacaan awal—Nitani Mirei—, dia langsung menyebutkan nama
orang yang dia anggap sebagai pembunuh Itsumi. Aku bingung. Kenapa langsung
disebutkan? Nanti kelanjutannya bagaimana? Tapi, ternyata ada sebuah kejutan yang
penulis berikan.
Di
setiap naskah, mereka menceritakan peristiwa sebelum bertemu Itsumi, lalu saat
mereka masuk ke klub dan apa saja yang mereka lakukan sampai kematian Itsumi. Tapi,
analisis pembunuhnya berbeda-beda! Lagi-lagi aku bingung dengan ini.
Pada akhirnya, sebelum
acara penutupan, Sayuri membacakan naskah yang ditulis oleh Shiraishi Itsumi,
ASLI! Itulah kebenarannya.
Kalau
kau ingin menggerakkan orang sesuai dengan kehendakmu, genggamlah rahasianya
....
Jika kalian tidak teliti
dengan ceritanya, pasti kalian tidak akan sadar bahwa tokoh yang muncul
sekali-kali, seakan dia hanya tokoh figura, ternyata adalah tokoh yang penting!
Jika tidak ada dia, maka cerita ini pun tidak akan ada. Intinya, tokoh itulah
akar dari masalahnya, ditambah dengan Itsumi.
Tidak hanya itu. Ada kejutan
lagi saat acara penutupan oleh Sayuri. Kejutan yang tidak terpikirkan sama
sekali oleh otakku. Kejutan yang membuatku harus membacanya berulang kali
karena kukira aku salah baca.
Karena buku ini adalah
novel terjemahan, banyak sekali kata-kata sulit yang diberi keterangan di bawahnya.
Sedikit-sedikit, baca keterangannya. Balik lagi ke atas, lupa bagian mana yang
dibaca. Bahasanya pun formal, menggunakan kata “saya” kecuali naskah Shiyo karena
dia penulis novel ringan. Gaya bahasanya santai dan mudah dimengerti. Covernya pun
tak kalah keren. Sederhana, tapi orang yang melihatnya bisa tahu buku jenis apa
ini.