Sabtu, 18 Juni 2016

Vocaloid Fanfiction Indonesia - The Snow White Princess Is.. #Part2

The Snow White Princess Is..
Part 2
By : Nichan
Disclaimer : Semua karakter vocaloid milik Crypton Future Media (Yamaha) dan ONE milik ceVIo, bukan  punya Nichan :v
Genre : Romance (Maybe ‘_’), comedy *fail*
Character :
-          Hatsune Miku
-          Shion Kaito
-          IA
-          ONE
-          *Secret*
-          *Secret*
Pairing : *Secret*
WARNING!!!
Typo, OOC, agak gak nyambung (Maklumi ya? :v) dan gaje.
Miku POV
            “Kaito-kun!!” panggilku sambil melempar sepedaku dan mendekati Kaito.
            “Ara, Miku-chan! Ohayou!” balas Kaito sambil tersenyum.
            “Hosh.. hosh.. kenapa.. hosh.. kamu masukin koper.. hosh.. ke mobil?” tanyaku dengan nafas tersengal-sengal.
            “Oo.. itu.. amm.. aku..” jawab Kaito dengan tergagap. “Aku belum bilang, ya? Hari ini aku dipindah tugaskan ke Swedia, jadi aku pergi entah sapai kapan. Makanya kemarin-kemarin aku libur..”
            “HAH!?” uppss!! Suaraku terlalu besar.. “Ke-kenapa kamu gak bilang?”
            “Barusan aku kan udah bilang..” seru Kaito.
            “Bukan! Maksudnya, kenapa kamu bilangnya baru sekarang? Kenapa gak dari waktu kemarin-kemarin?” aku memperjelas pertanyaanku. Rasa sakit memeluk jiwaku. (Yaelah, bahasanya :v)
            “Ya, maaf.. kalau aku bilang dari waktu itu.. rasanya gimana~ gitu. Makanya aku gak bilang..” jawab Kaito enteng. “Tapi, aku pasti kesini lagi kok. Tenang aja. Lagian rumah ini bakal ada yang jaga selama aku di sana. Anggap aja itu aku.”
            “Siapa?” tanyaku, penasaran. Kalau aku tidak penasaran aku tidak akan bertanya, kan?
            “IA sama ONE.” Jawab Kaito singkat, padat dan membekas di hatiku. Aku belum pernah dengar nama mereka
            “Siapa itu IA sama ONE?” tanyaku lagi.
            “IA itu adik tiriku. ONE itu saudaranya. Mereka cantik lho.. Kamu pasti suka sama mereka.” jawab Kaito sambil mengedipkan sebelah matanya dan mengacungkan jempolnya. Sakit juga rasanya dia bilang orang lain itu ‘cantik’.
            “O-oh.. eh? T-tapi aku kan bukan yuri! Aku masih normal kok! Aku gak akan mungkin suka sama perempuan!” ucapku setelah menyadari kalimat terakhir yang terlontar dari mulut Kaito.
            “Duh!” umpatnya sambil memukul pelan dahinya. “Maksudnya, bukan suka itu, tapi semacam... nyaman gitu berteman sama mereka.”
            “Oh.. aku pikir, kamu ngira aku itu yuri...”
            “Ya enggaklah.. sekarang aku mau beresin dulu barang-barang, ya?” ucap Kaito.
            “Biar aku bantu!” tawarku.
            Aku pun membantu Kaito memasukan beberapa tas koper kedalam bagasi mobilnya. Isinya mungkin hanya pakaian, makanan dan bahan penting lainnya. Tapi, koper ini beratnya minta minum (:v). Satu koper membuatku ingin minum 1 gelas ‘air dingin’. (Yang lagi puasa jangan tergoda sama kata yang dikurung, ya? :v).
            Akhirnya, semua barang-barang Kaito telah masuk kedalam mobil. Waktunya dia berangkat. Haa.. rasanya berat melihat Kaito masuk ke mobilnya dan mulai berjalan. Bayangannya yang jelas menjadi titik hitam dan hilang. Seandainya bumi ini datar, pasti aku masih bisa melihat mobil Kaito dari sini. Ya, melihat mobilnya saja aku senang.

2 hari kemudian
Normal POV
            Pagi yang kurang cerah bagi Miku. Sudah 2 hari sejak kepergian Kaito dan 2 orang perempuan menempati rumah kosong itu. Entah mengapa Miku merasa sangat sepi. Walaupun biasanya Kaito selalu bekerja dan jarak antara rumahnya dan Kaito cukup jauh, dia tidak pernah merasa kesepian se-sepi ini.
            Ding dong.. muneoryou dao..
            Lagu itu bergema seisi rumah. Hide & Seek yang dinyanyikan oleh SeeU bukan hanya nada dering dalam handphone Miku tetapi juga bel rumahnya. Suasana mencekam selalu terasa oleh Miku ketika lagu itu berbunyi, tapi dia suka lagu itu..
            Dengan sedikit lemas, letih, lesu, loyo dan malas Miku membuka pintu. Seorang perempuan berambut panjang dengan dua kepangan dan perempuan berambut pendek berdiri di mulut pintu rumahnya. Warna rambut keduanya sama. Perempuan yang memiliki dua kepangan membawa sebuah kotak yang cukup besar, namun agak kecil juga. Tapi jika dilihat dari jarak yang sangat dekat terlihat besar. Jika dilihat dari jarak yang sangat jauh sangat kecil sekali. Terutama jika dilihat dari ujung Monas dengan menggunakan sedotan Aq*a yang kecil, nyaris tidak kelihatan. Ya, kan? (:v)
            “Ohayou gozaimasu, Miku-san!” sapa perempuan yang membawa kotak seraya menarik kedua ujung bibirnya.
            “Ohayou, IA-san, ONE-san.” balas Miku dengan senyuman yang dipaksakan, kata lainnya ‘tidak ikhlas’.
            “Kaito-nii ngirim sesuatu buat kamu, lho.. coba lihat kotak yang dipegang IA itu.” ujar perempuan berambut pendek yang tidak lain adalah ONE.
            “Eh? WHAA!! M-masa iya?” tanya Miku dengan riang.
            “Yaps! Ini.” ucap IA singkat sambil memberikan kotak yang dibawanya.
            “Wah, wah.. apa isinya, ya?’ tanya Miku sambil menerima kotak yang diberikan IA.

Miku POV
            Aku membuka kotak berwarna hijau itu perlahan-lahan. Menunggu kejutan apa yang diberikan oleh Kaito. Dan ternyata isinya adalah..
            “NEGI!!!” jeritku saking senangnya.
            “Wow.. banyak nya~ buat apa ini?” tanya ONE.
            “Ini pasti buat masak. Iya, kan Miku-san?” tanya IA meyakinkan jawabannya.
            “Ano, sebenarnya.. yang dimasak paling cuma beberapa.. sisanya dimakan langsung atau dipajang.” jawabku.
            Seketika, IA dan ONE sweetdrop. Mungkin mereka merasa ada yang aneh dengan ucapanku barusan. Tapi apa yang aneh, ya? Semuanya kan normal-normal saja. Sedetik kemudian, mereka kembali ke dalam keadaan normal.
            “Segitunya kamu sama negi.. tapi.. mungkin ada hal yang istimewa dari negi itu, ya kan?” tanya IA meyakinkan jawabannya.
            “Yaps!” jawabku penuh percaya diri.
            “Yappari. Temen dari Kaito-nii emang unik-unik.” gumam ONE namun aku bisa mendengarnya.
            “Unik?” tanyaku.
            “Ya~ misalnya Si Maniak Handphone, Si Maniak Sake, Si Maniak Tuna, Si Maniak Terong, Si Maniak Roti, Si Maniak Jeruk, Si Maniak Pisang sama Si Manika Wortel. Sekarang kamu Si Maniak Negi.” jawab ONE.
            “Mungkin yang kamu maksud itu Neru, Meiko, Luka, Gakupo, Teto, Rin, Len sama Gumi.” jelasku. “Dan Kaito punya temen kayak gitu juga karena dia Si Maniak..”
            “Es krim!!” potong IA dan ONE dengan tampang serius.
            “Nahloh? Kok tau?” tanyaku, lagi.
            “Soalnya waktu pertama kali kita nempatin rumah Kaito-nii, kulkasnya kan gak dibawa. Pas aku lihat, isinya penuh gara-gara es krim beraneka rasa. Ada rasa Jengkol, Petay, Bawang Daun, Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai, Kunyit sampai Ingus pun ada. Tapi paling banyak rasa Blueberry kesukaannya.” jawab IA.
            “Pantas..” ucapku.
            “Yaudah. Kita pulang dulu ya? Miku-san!” ujar ONE.
            “Oh, iya, iya!” balasku dengan cepat.
            IA dan ONE mulai keluar dari rumahku dan menaiki motor pekepekepeknya. Mereka pun pergi sambil melambaikan tangannya padaku. Aku membalasnya ditambah dengan fake smile. Kali ini aku benar-benar merindukan Kaito-kun..
Normal POV
            3 tahun kemudian..
            IA dan ONE menyambut kedatangan sebuah mobil hitam yang tidak asing bagi mereka. Seorang laki-laki dan seorang perempuan turun sambil membawa beberapa koper. IA dan ONE segera membantunya. Mereka juga membersihkan tempat yang akan mereka tinggalkan itu karena tuan rumah sudah pulang. Miku tidak sengaja melewatinya. Dia menatap perempuan berambut coklat yang tidak jauh dari Kaito. Dia belum pernah melihat perempuan itu sebelumnya Siapa dia?


~To Be Continued~

Huft.. akhirnya bisa post lanjutannya juga. Maaf Tepos, ya? ^^" ada beberapa endala yang sulit dijelaskan (Yaelah bahasanya.. -_-). Untuk Part 3 mohon tunggu saja, ya? ^^ arigatou sudah membaca fanficku ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar