The
Snow White Princess Is..
Part
2
By : Nichan
Disclaimer : Semua karakter vocaloid milik Crypton
Future Media (Yamaha) dan ONE
milik ceVIo, bukan punya Nichan :v
Genre : Romance (Maybe ‘_’), comedy *fail*
Character :
-
Hatsune Miku
-
Shion Kaito
-
IA
-
ONE
-
*Secret*
-
*Secret*
Pairing : *Secret*
WARNING!!!
Typo, OOC, agak gak nyambung (Maklumi ya? :v) dan
gaje.
Miku POV
“Kaito-kun!!”
panggilku sambil melempar sepedaku dan mendekati Kaito.
“Ara,
Miku-chan! Ohayou!” balas Kaito sambil tersenyum.
“Hosh..
hosh.. kenapa.. hosh.. kamu masukin koper.. hosh.. ke mobil?” tanyaku dengan
nafas tersengal-sengal.
“Oo..
itu.. amm.. aku..” jawab Kaito dengan tergagap. “Aku belum bilang, ya? Hari ini
aku dipindah tugaskan ke Swedia, jadi aku pergi entah sapai kapan. Makanya
kemarin-kemarin aku libur..”
“HAH!?”
uppss!! Suaraku terlalu besar.. “Ke-kenapa kamu gak bilang?”
“Barusan
aku kan udah bilang..” seru Kaito.
“Bukan!
Maksudnya, kenapa kamu bilangnya baru sekarang? Kenapa gak dari waktu
kemarin-kemarin?” aku memperjelas pertanyaanku. Rasa sakit memeluk jiwaku.
(Yaelah, bahasanya :v)
“Ya,
maaf.. kalau aku bilang dari waktu itu.. rasanya gimana~ gitu. Makanya aku gak
bilang..” jawab Kaito enteng. “Tapi, aku pasti kesini lagi kok. Tenang aja.
Lagian rumah ini bakal ada yang jaga selama aku di sana. Anggap aja itu aku.”
“Siapa?”
tanyaku, penasaran. Kalau aku tidak penasaran aku tidak akan bertanya, kan?
“IA
sama ONE .” Jawab Kaito singkat,
padat dan membekas di hatiku. Aku belum pernah dengar nama mereka
“Siapa
itu IA sama ONE ?” tanyaku lagi.
“IA
itu adik tiriku. ONE itu
saudaranya. Mereka cantik lho.. Kamu pasti suka sama mereka.” jawab Kaito
sambil mengedipkan sebelah matanya dan mengacungkan jempolnya. Sakit juga
rasanya dia bilang orang lain itu ‘cantik’.
“O-oh..
eh? T-tapi aku kan bukan yuri! Aku masih normal kok! Aku gak akan mungkin suka
sama perempuan!” ucapku setelah menyadari kalimat terakhir yang terlontar dari
mulut Kaito.
“Duh!”
umpatnya sambil memukul pelan dahinya. “Maksudnya, bukan suka itu, tapi
semacam... nyaman gitu berteman sama mereka.”
“Oh..
aku pikir, kamu ngira aku itu yuri...”
“Ya
enggaklah.. sekarang aku mau beresin dulu barang-barang, ya?” ucap Kaito.
“Biar
aku bantu!” tawarku.
Aku
pun membantu Kaito memasukan beberapa tas koper kedalam bagasi mobilnya. Isinya
mungkin hanya pakaian, makanan dan bahan penting lainnya. Tapi, koper ini
beratnya minta minum (:v). Satu koper membuatku ingin minum 1 gelas ‘air dingin’.
(Yang lagi puasa jangan tergoda sama kata yang dikurung, ya? :v).
Akhirnya,
semua barang-barang Kaito telah masuk kedalam mobil. Waktunya dia berangkat.
Haa.. rasanya berat melihat Kaito masuk ke mobilnya dan mulai berjalan. Bayangannya
yang jelas menjadi titik hitam dan hilang. Seandainya bumi ini datar, pasti aku
masih bisa melihat mobil Kaito dari sini. Ya, melihat mobilnya saja aku senang.
2 hari kemudian
Normal POV
Pagi
yang kurang cerah bagi Miku. Sudah 2 hari sejak kepergian Kaito dan 2 orang
perempuan menempati rumah kosong itu. Entah mengapa Miku merasa sangat sepi.
Walaupun biasanya Kaito selalu bekerja dan jarak antara rumahnya dan Kaito
cukup jauh, dia tidak pernah merasa kesepian se-sepi ini.
Ding
dong.. muneoryou dao..
Lagu
itu bergema seisi rumah. Hide & Seek yang dinyanyikan oleh SeeU bukan hanya
nada dering dalam handphone Miku tetapi juga bel rumahnya. Suasana mencekam
selalu terasa oleh Miku ketika lagu itu berbunyi, tapi dia suka lagu itu..
Dengan
sedikit lemas, letih, lesu, loyo dan malas Miku membuka pintu. Seorang
perempuan berambut panjang dengan dua kepangan dan perempuan berambut pendek
berdiri di mulut pintu rumahnya. Warna rambut keduanya sama. Perempuan yang
memiliki dua kepangan membawa sebuah kotak yang cukup besar, namun agak kecil
juga. Tapi jika dilihat dari jarak yang sangat dekat terlihat besar. Jika
dilihat dari jarak yang sangat jauh sangat kecil sekali. Terutama jika dilihat
dari ujung Monas dengan menggunakan sedotan Aq*a yang kecil, nyaris tidak
kelihatan. Ya, kan? (:v)
“Ohayou
gozaimasu, Miku-san!” sapa perempuan yang membawa kotak seraya menarik kedua
ujung bibirnya.
“Ohayou,
IA-san, ONE -san.” balas Miku
dengan senyuman yang dipaksakan, kata lainnya ‘tidak ikhlas’.
“Kaito-nii
ngirim sesuatu buat kamu, lho.. coba lihat kotak yang dipegang IA itu.” ujar
perempuan berambut pendek yang tidak lain adalah ONE .
“Eh?
WHAA!! M-masa iya?” tanya Miku dengan riang.
“Yaps!
Ini.” ucap IA singkat sambil memberikan kotak yang dibawanya.
“Wah,
wah.. apa isinya, ya?’ tanya Miku sambil menerima kotak yang diberikan IA.
Miku POV
Aku
membuka kotak berwarna hijau itu perlahan-lahan. Menunggu kejutan apa yang
diberikan oleh Kaito. Dan ternyata isinya adalah..
“NEGI!!!”
jeritku saking senangnya.
“Wow..
banyak nya~ buat apa ini?” tanya ONE .
“Ini
pasti buat masak. Iya, kan Miku-san?” tanya IA meyakinkan jawabannya.
“Ano,
sebenarnya.. yang dimasak paling cuma beberapa.. sisanya dimakan langsung atau
dipajang.” jawabku.
Seketika,
IA dan ONE sweetdrop. Mungkin
mereka merasa ada yang aneh dengan ucapanku barusan. Tapi apa yang aneh, ya?
Semuanya kan normal-normal saja. Sedetik kemudian, mereka kembali ke dalam
keadaan normal.
“Segitunya
kamu sama negi.. tapi.. mungkin ada hal yang istimewa dari negi itu, ya kan?”
tanya IA meyakinkan jawabannya.
“Yaps!”
jawabku penuh percaya diri.
“Yappari.
Temen dari Kaito-nii emang unik-unik.” gumam ONE
namun aku bisa mendengarnya.
“Unik?”
tanyaku.
“Ya~
misalnya Si Maniak Handphone, Si Maniak Sake, Si Maniak Tuna, Si Maniak Terong,
Si Maniak Roti, Si Maniak Jeruk, Si Maniak Pisang sama Si Manika Wortel.
Sekarang kamu Si Maniak Negi.” jawab ONE .
“Mungkin
yang kamu maksud itu Neru, Meiko, Luka, Gakupo, Teto, Rin, Len sama Gumi.”
jelasku. “Dan Kaito punya temen kayak gitu juga karena dia Si Maniak..”
“Es
krim!!” potong IA dan ONE dengan
tampang serius.
“Nahloh?
Kok tau?” tanyaku, lagi.
“Soalnya
waktu pertama kali kita nempatin rumah Kaito-nii, kulkasnya kan gak dibawa. Pas
aku lihat, isinya penuh gara-gara es krim beraneka rasa. Ada rasa Jengkol,
Petay, Bawang Daun, Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai, Kunyit sampai Ingus pun
ada. Tapi paling banyak rasa Blueberry kesukaannya.” jawab IA.
“Pantas..”
ucapku.
“Yaudah.
Kita pulang dulu ya? Miku-san!” ujar ONE .
“Oh,
iya, iya!” balasku dengan cepat.
IA
dan ONE mulai keluar dari rumahku
dan menaiki motor pekepekepeknya. Mereka pun pergi sambil melambaikan tangannya
padaku. Aku membalasnya ditambah dengan fake
smile. Kali ini aku benar-benar merindukan Kaito-kun..
Normal POV
3
tahun kemudian..
IA
dan ONE menyambut kedatangan
sebuah mobil hitam yang tidak asing bagi mereka. Seorang laki-laki dan seorang
perempuan turun sambil membawa beberapa koper. IA dan ONE
segera membantunya. Mereka juga membersihkan tempat yang akan mereka tinggalkan
itu karena tuan rumah sudah pulang. Miku tidak sengaja melewatinya. Dia menatap
perempuan berambut coklat yang tidak jauh dari Kaito. Dia belum pernah melihat
perempuan itu sebelumnya Siapa dia?
~To
Be Continued~
Huft.. akhirnya bisa post lanjutannya juga. Maaf Tepos, ya? ^^" ada beberapa endala yang sulit dijelaskan (Yaelah bahasanya.. -_-). Untuk Part 3 mohon tunggu saja, ya? ^^ arigatou sudah membaca fanficku ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar