The
Snow White Princess Is..
Part
1
Author : Nichan
Disclaimer : Semua karakter vocaloid milik Crypton
Future Media, bukan punya Nichan :v
Genre : Romance (Maybe ‘_’), comedy *fail*
Character :
- Hatsune Miku - Shion Kaito
- Kagamine Rin
- Kagamine Len
- *Secret*
- *Secret*
Pairing : *Secret*
WARNING!!!
Typo, OOC, agak gak nyambung (Maklumi ya? :v) dan
gaje.
Normal POV
Langit pada sore ini
terlihat sangat cerah. Sepertinya malam
minggu kali ini tidak akan hujan. Waktu yang sangat cocok untuk ber-malam
minggu bersama vacar ( :v ). Dan di
waktu ini, seorang gadis berambut ponytail berwarna tosca sedang berada di
kamarnya sambil memegangi handphone-nya. Pada layarnya, terlihat sebuah nomor
seorang laki-laki. Dirinya dihinggapi rasa bimbang, bingung dll.
“Aku
telepon tidak, ya?” ucapnya dalam hati.
Jarinya
sudah siap untuk menekan tanda hijau bergambar telepon. Tapi sesuatu yang tidak
bisa diungkapkan menahannya.
“Apapun
yang terjadi, aku harus ajak dia!” teriaknya dengan semangat yang membara.
Dengan
kekuatan penuh, dia menekan tombol hijau itu. Tapi, ujung jarinya malah menekan
tombol keluar.
“Tidak
bisa.. aku takut dia tidak bisa..” ujarnya. “Tapi, aku harus ngapain nanti
malam? Haa~~”
Dia
membaringkan dirinya di tempat tidur, dengan posisi tangannya menghadap ke atas
sambil tetap setia memegang hanpdhone-nya yang wallpapernya bergambar seorang
laki-laki berambut biru sedang tersenyum (Ciee.. ciee.. :v)
“Yosh!
Aku telepon saja!” ucapnya lagi. “Kalau dia tolak pun tak apa-apa lah..”
Tangannya
bergerak-gerak di atas layar. Menekan ini dan itu lalu ini dan ini lagi (?).
Nada sibuk mulai terdengar dari handphone-nya yang ditempelkan di telinganya.
“Moshi,
moshi..” ucap suara di seberang telepon. Suara laki-laki yang terdengar
berwibawa (Asiieek.. :v)
“Aa..
Kaito-kun..” balas perempuan itu.
“Ada
apa Miku-chan?” tanya orang bernama Kaito itu.
“Umm..
begini.. kamu tahu kan kalau nanti malam itu malam minggu.. ja-”
“Ya,
aku tahu.”
“(aku
kan belum selesai ngomong -_-) Jadi.. nanti malam kamu ada acara gak?” tanya
Miku.
“Mmh..
kayaknya gak ada. Kenapa?”
“(Dasar
gak peka -_-) ya, kamu tahu kan..”
“Gak
tahu. Kamu kan belum kasih tahu.” balas Kaito.
“Huh..
ok, aku kasih tau. Aku cuma.. mau minta..”
“Es
krim? Oh, aku punya banyak. Mau yang rasa apa? Jengkol? Petay? Sayur sop? Dongo-dongo?
Atau krabby patty?”
“Bu-bukan!
Aku mau minta kamu.. temenin aku nanti malam..” pinta Miku dengan agak
ragu-ragu.
“Oh..
boleh. Kemana?” tanya Kaito.
“Kemana
aja deh. Terserah kamu.” Jawab Miku.
“Kan’
yang minta jalan-jalan kamu. Kok aku yang tentuin?” tanya Kaito, lagi.
“Ya,
biarin.”
“Kalau
gitu, nanti aku jemput kamu di rumah kamu.”
“Ok,
ok!” balas Miku dengan senangnya.
Miku POV
“YEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!”
Teriakku
karena terlalu senang. Pasalnya, aku bisa jalan-jalan bareng Kaito-kun.
Whoooooo....
Kaito-kun
emang bukan pacarku, tapi dia itu teman masa kecilku. Dari dulu dia selalu
bareng aku. Entah dia sadar atau gak, sebenarnya aku itu..... ya kalian
tahulah. (Reader : Gak tahu. Kamu kan belum kasih tau. :v Miku : Yaudah, baca
sampai akhir biar tau). Masalahnya, dia itu agak kurang peka gimana~ gitu.
Susah rasanya walaupun aku cuma ngajak dia pergi jalan-jalan di malam minggu
yang cerah ini (Ea... :v).
“Halo?
Miku-chan? Kamu masih disitu?” tanya Kaito yang diseberang telepon.
Aduh,
aku lupa. Aku belum selesai ngomong tadi.
“I-iya,
aku masih disini. Gak kemana-mana kok.” Jawabku.
“Kayaknya,
tadi aku denger suara kucing kejepit. Bunyinya itu ‘ngeeeeee~~~k’. Emangnya
kamu pelihara kuching sekarang?” ku-kucing?
“Aku
gak pelihara kucing kok. Mungkin kamu salah dugem eh duga.”
“Oh..
yaudah. Aku mau siap-siap dulu. Jaa ne..”
“Ung!”
Kaito
mematikan telponnya duluan. Ahaha.. aku gak sabar nanti malam. Biasanya, dia
sibuk. Maklum, dia sudah bekerja sekarang. Jadi waktu aku untuk ketemu dia pun
sedikit. Jarak antara rumahku dan rumahnya juga cukup jauh. Sekaranglah
waktunya aku deket sama dia lagi.
Normal POV
Malam
pun tiba. Miku sudah bersiap-siap memakai pakaian terbaiknya. Juga tak lupa
berdandan agar terlihat sangat cantik mempesona menawan hati (Ea :v). Bahkan
dia rela mengobrak-abrik kamarnya demi terlihat sempurna.
Jam
sudah menunjukan pukul 8 malam. Tapi, Kaito belum datang juga. Karena bosan,
Miku memeriksa isi lemari esnya, bisa jadi Kaito muncul dari sana (:v). Sebuah
apel merah berdiri di bawah freezer. Kelihatannya buah itu terlihat manis. Miku
pun meraih apel itu dan menggigitnya.
Bunga-bunga
mengelilingi badannya. Apelnya memang manis~~ sekali, seperti sang auth –ralat-
Miku. Ada asme-asemnya sedikit tapi nyaris tidak terasa. Miku terus memakan
apelnya sampai gigtan terakhir.
Walaupun
apelnya sudah habis, tapi Kaito yang da tunggu belum juga datang. Mungkin Kaito
ingin tampil lebih keren dari Miku.
1
jam, 2 jam, 3 jam Miku masih tetap setia menunggu. Tetapi, batang hidung Kaito
belum muncul juga. Malah aroma laki-laki pun tidak tercium. Karena sudah cukup
mengantuk Miku pun berganti pakaian, membersihkan dandanannya dan... dia
tertidur. Aa.. bukan, dia sengaja tidur.
Nyanyian
ayam yang false dari desa membangunkan Miku yang ada di kota (hebat :v). Dan
dia langsung sadar kalau hari ini adalah hari Minggu!! Rencananya dengan Kaito
semalam tidak bisa berlangsung. Ya, Kaito tidak pergi dengannya, datang ke
rumahnya saja tidak.
Ding
dong muneoryo dao..
Handphonenya
berdering. Lagu Hide & Seek yang digunakannya bergema satu rumah, eh salah,
maksudnya satu kamar. Memberikan kesan menyeramkan, di tambah lagi ini masih
cukup gelap.
Miku
melihat layar handphone-nya. Ah.. Kaito!! Dia yang menelpon rupanya!! Miku
segera..
Miku POV
..memencet
tombol hijau dan mulai bicara.
“M-moshi,
moshi!” ucapku dengan semangat dan gugup.
“Ano..
Miku-chan, maaf ya tadi malam aku gak jadi jalan-jalan sama kamu. Soalnya,
tiba-tiba aku harus pergi ke kantor. Padahal aku kemarin libur. Aku juga gak
bisa hubungin kamu soalnya hp aku ketinggalan. Apa boleh buat, kantor memang
lagi butuh aku tadi malam. Gak apa-apa, kan?” cerita Kaito panjang x lebar x tinggi.
“O-oh..
gak apa-apa kok..” balasku, walaupun sebenarnya aku kecewa. “Kalau kamu memang
gak bisa sih gak apa-apa.”
“Um..
buat pengganti tadi malam, aku tunggu kamu di Vocapark, Blueisland. Ok?” seru
Kaito.
“Heh?
Kamu gak kerja?” tanya Miku.
“Ya..
aku libur 3 hari soalnya aku..” kata-katanya berhenti disitu.
“Aku...?”
ulangku.
“Aa~
lupakan, lupakan.” ujarnya. Perasaanku
mulai tidak enak. “Apapun yang terjadi aku bakal tunggu kamu di sana. Jadi,
datang, ya?”
“Ok.
Jam berapa?” tanyaku.
“Jam
9 aja.” Jawabnya.
“Kalau
gitu, sampai jumpa disana Kaito-kun!” seruku.
“Jaa
ne,” balas Kaito sambil menutup teleponnya.
HUAAA..
lagi-lagi aku kesenengan!! Kali ini dia yang ngajak, bukan aku. Jarang banget
dia ngaajak aku walaupun cuma gara-gara gak tepatin janji. Aku harus tampil
‘waw’ di depannya kali ini.
Normal POV
Waktu
bergulir dengan cepat dan akhirnya sudah menunjukan pukul 9 pagi. Miku memakai
rok pendek berwarna biru muda, kemeja lengan panjang, pita bunga di rambutnya
yang diikat dua dan sepatu yang tidak begitu tinggi berwarna hijau putih
seperti warna negi. Dia pergi Vocapark, Blueisland menggunakan becak demi
menghemat uang jajannya. Lagipula, jarak antara rumahnya dan Vocapark tidak
terlalu jauh. Sekitar beberapa meter dari rumahnya.
Beberapa
menit kemudian, dia pun sampai di Vocapark. Taman di kota Bokaro City yang
paling besar. Terdiri dari, Yellowland, Blueisland, Greenland, Redisland dan
Violetland. Blueisland dan Redisland lah yang paling besar dan banyak
dikunjungi.
Miku
hendak membayar becak yang dinaikinya ketika dia sudah turun. Tapi, ternyata
dia tidak membawa uang recehan. Akhirnya dia mengutang kepada mang becak
langganannya itu. Toh, sudah langganan antar juga langganan ngutang ketika Miku
tidak bawa recehan.
Miku
pun memasuki sebuah pintu gerbang berwarna biru cerah. Di dalamnya, hampir
segalanya berwarna biru, kecuali kulit orang-orang pastinya . karena mereka
bukan avatar (:v). Miku mencari-cari Kaito di dekat penjual es krim. Tapi,
tidak ada.
“Apa
mungkin dia gak jadi kesini?” gumam Miku.
“Aa..
Miku-neechan!!” panggil dua orang anak kembar berambut pirang. Yang sat
perempuan dengan pita dan satu lagi laki-laki dengan ikat rambut ekor kuda
(:v).
“Eh,
oh! Rin-chan, Len-kun!” balas Miku.
“Miku-nee,
tumben kesini.” Ucap Rin.
“Hah?
Bukannya kalian yang tumben disini?” tanya Miku.
“Iya
juga sih..” ujar Rin.
“Kenapa
kalian ada disini?” tanya Miku.
“Tadi
kita mau ke Yellowland, tapi gak ada yang jual pisang..” jawab Len.
“..
sama jeruk.. kan gak asik.” Tambah Rin. “Jadi kita coba ke sini dan beli es
krim!”
“Miku-nee
kenapa disini?” tanya Len.
“Oh,
aku.. aku lagi cari Kaito. Kalian liat gak?” Miku balik bertanya.
“Tadi
ada di tempat es krim yang disitu.” Jawab Len dan Rin sambil menunjuk sebuah
tampat yang di atapi dengan pohon yang besar. Penjual es krim dengan tempatnya
dan pembelinya berada dibawahnya.
“Ok,
arigatou~~” ucap Miku seraya meninggalkan mereka.
“Hai’!
Jaa ne, Miku-neechan!!” balas Rin dan Len.
Miku
melangkahkan kakinya menuju tempat yang ditunjuk Rin dan Len. Ternyata memang
benar, ada Kaito disana. Dia sedang duduk sambil menjilat es krim rasa bawang
daun –ralat- blueberry nya. Segera saja Miku mendekatinya.
“Ohayou,
Kaito-kun!” sapa Miku.
“Aa..
ohayou, Miku-chan.” balas Kaito.
“Maaf
aku telat.” Ucap Miku sambil duduk di samping Kaito.
“Oh,
gak kok. Aku aja baru datang.” Balas Kaito. Lalu dia pun berdiri dan berjalan
menuju penjual es krimnya dan kembali membawa sebuah es krim yang sama
dengannya. “Ini buat kamu.”
“EH?”
sedetik kemudian, wajah Miku mulai blushing. Akhir-akhir ini Kaito jarang
membelikannya sesuatu jadi rasanya agak aneh ketika dia memberinya es krim. Tapi,
Miku pun menerima dengan senang yang sangat hati (?). “A-arigatou..”
“Douita.”
Balas Kaito singkat, padat dan jelas.
Mereka
menikmati angin sepoi-sepoi di bawah naungan pohon sambil memakan es krim. Bercerita
dan bercanda bersama-sama.
Waktu
berputar begitu cepat. Tanpa mereka sadari, mereka sudah mengelilingi banyak
tempat dan waktu sudah menunjukan pukul 5 sore hari. Kaito mengantar Miku pulang
menggunakan mobilnya
Dirumah,
Miku sangat kegirangan. Sampai –sampai dalam mimpinya dia memimpikan Kaito.
Esok
paginya, Miku berjalan-jalan menggunakan sepedanya. Dia melewati rumah Kaito
dan dia melihat suatu pemandangan yang membuatnya penasaran. Kaito sedang
memasukkan beberapa koper ke dalam mobilnya.
~To
Be Continued~
Awalnya fanfic ini ada di blog Nichn yang Nanika No HOOMU tpi ku pindhin kesini karen ada beberapa kesalahan yang sulit dijelaskan. Arigatou sudah meluangkan waktu untuk membaca ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar