Kamis, 16 Juni 2016

Vocaloid Fanfiction Indonesia - The Snow White Princess Is.. #Part1

The Snow White Princess Is..
Part 1
Author : Nichan
Disclaimer : Semua karakter vocaloid milik Crypton Future Media, bukan punya Nichan :v
Genre : Romance (Maybe ‘_’), comedy *fail*
Character :
- Hatsune Miku 
- Shion Kaito 
- Kagamine Rin 
- Kagamine Len 
- *Secret*
- *Secret*
Pairing : *Secret*
WARNING!!!
Typo, OOC, agak gak nyambung (Maklumi ya? :v) dan gaje.

Normal POV
Langit pada sore ini terlihat  sangat cerah. Sepertinya malam minggu kali ini tidak akan hujan. Waktu yang sangat cocok untuk ber-malam minggu bersama vacar  ( :v ). Dan di waktu ini, seorang gadis berambut ponytail berwarna tosca sedang berada di kamarnya sambil memegangi handphone-nya. Pada layarnya, terlihat sebuah nomor seorang laki-laki. Dirinya dihinggapi rasa bimbang, bingung dll.
            “Aku telepon tidak, ya?” ucapnya dalam hati.
            Jarinya sudah siap untuk menekan tanda hijau bergambar telepon. Tapi sesuatu yang tidak bisa diungkapkan menahannya.
            “Apapun yang terjadi, aku harus ajak dia!” teriaknya dengan semangat yang membara.
            Dengan kekuatan penuh, dia menekan tombol hijau itu. Tapi, ujung jarinya malah menekan tombol keluar.
            “Tidak bisa.. aku takut dia tidak bisa..” ujarnya. “Tapi, aku harus ngapain nanti malam? Haa~~”
            Dia membaringkan dirinya di tempat tidur, dengan posisi tangannya menghadap ke atas sambil tetap setia memegang hanpdhone-nya yang wallpapernya bergambar seorang laki-laki berambut biru sedang tersenyum (Ciee.. ciee.. :v)
            “Yosh! Aku telepon saja!” ucapnya lagi. “Kalau dia tolak pun tak apa-apa lah..”
            Tangannya bergerak-gerak di atas layar. Menekan ini dan itu lalu ini dan ini lagi (?). Nada sibuk mulai terdengar dari handphone-nya yang ditempelkan di telinganya.
            “Moshi, moshi..” ucap suara di seberang telepon. Suara laki-laki yang terdengar berwibawa (Asiieek.. :v)
            “Aa.. Kaito-kun..” balas perempuan itu.
            “Ada apa Miku-chan?” tanya orang bernama Kaito itu.
            “Umm.. begini.. kamu tahu kan kalau nanti malam itu malam minggu.. ja-”
            “Ya, aku tahu.”
            “(aku kan belum selesai ngomong -_-) Jadi.. nanti malam kamu ada acara gak?” tanya Miku.
            “Mmh.. kayaknya gak ada. Kenapa?”
            “(Dasar gak peka -_-) ya, kamu tahu kan..”
            “Gak tahu. Kamu kan belum kasih tahu.” balas Kaito.
            “Huh.. ok, aku kasih tau. Aku cuma.. mau minta..”
            “Es krim? Oh, aku punya banyak. Mau yang rasa apa? Jengkol? Petay? Sayur sop? Dongo-dongo? Atau krabby patty?”
            “Bu-bukan! Aku mau minta kamu.. temenin aku nanti malam..” pinta Miku dengan agak ragu-ragu.
            “Oh.. boleh. Kemana?” tanya Kaito.
            “Kemana aja deh. Terserah kamu.” Jawab Miku.
            “Kan’ yang minta jalan-jalan kamu. Kok aku yang tentuin?” tanya Kaito, lagi.
            “Ya, biarin.”
            “Kalau gitu, nanti aku jemput kamu di rumah kamu.”
            “Ok, ok!” balas Miku dengan senangnya.

Miku POV
            “YEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!”
            Teriakku karena terlalu senang. Pasalnya, aku bisa jalan-jalan bareng Kaito-kun. Whoooooo....
            Kaito-kun emang bukan pacarku, tapi dia itu teman masa kecilku. Dari dulu dia selalu bareng aku. Entah dia sadar atau gak, sebenarnya aku itu..... ya kalian tahulah. (Reader : Gak tahu. Kamu kan belum kasih tau. :v Miku : Yaudah, baca sampai akhir biar tau). Masalahnya, dia itu agak kurang peka gimana~ gitu. Susah rasanya walaupun aku cuma ngajak dia pergi jalan-jalan di malam minggu yang cerah ini (Ea... :v).
            “Halo? Miku-chan? Kamu masih disitu?” tanya Kaito yang diseberang telepon.
            Aduh, aku lupa. Aku belum selesai ngomong tadi.
            “I-iya, aku masih disini. Gak kemana-mana kok.” Jawabku.
            “Kayaknya, tadi aku denger suara kucing kejepit. Bunyinya itu ‘ngeeeeee~~~k’. Emangnya kamu pelihara kuching sekarang?” ku-kucing?
            “Aku gak pelihara kucing kok. Mungkin kamu salah dugem eh duga.”
            “Oh.. yaudah. Aku mau siap-siap dulu. Jaa ne..”
            “Ung!”
            Kaito mematikan telponnya duluan. Ahaha.. aku gak sabar nanti malam. Biasanya, dia sibuk. Maklum, dia sudah bekerja sekarang. Jadi waktu aku untuk ketemu dia pun sedikit. Jarak antara rumahku dan rumahnya juga cukup jauh. Sekaranglah waktunya aku deket sama dia lagi.

Normal POV
            Malam pun tiba. Miku sudah bersiap-siap memakai pakaian terbaiknya. Juga tak lupa berdandan agar terlihat sangat cantik mempesona menawan hati (Ea :v). Bahkan dia rela mengobrak-abrik kamarnya demi terlihat sempurna.
            Jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Tapi, Kaito belum datang juga. Karena bosan, Miku memeriksa isi lemari esnya, bisa jadi Kaito muncul dari sana (:v). Sebuah apel merah berdiri di bawah freezer. Kelihatannya buah itu terlihat manis. Miku pun meraih apel itu dan menggigitnya.
            Bunga-bunga mengelilingi badannya. Apelnya memang manis~~ sekali, seperti sang auth –ralat- Miku. Ada asme-asemnya sedikit tapi nyaris tidak terasa. Miku terus memakan apelnya sampai gigtan terakhir.
            Walaupun apelnya sudah habis, tapi Kaito yang da tunggu belum juga datang. Mungkin Kaito ingin tampil lebih keren dari Miku.
            1 jam, 2 jam, 3 jam Miku masih tetap setia menunggu. Tetapi, batang hidung Kaito belum muncul juga. Malah aroma laki-laki pun tidak tercium. Karena sudah cukup mengantuk Miku pun berganti pakaian, membersihkan dandanannya dan... dia tertidur. Aa.. bukan, dia sengaja tidur.
            Nyanyian ayam yang false dari desa membangunkan Miku yang ada di kota (hebat :v). Dan dia langsung sadar kalau hari ini adalah hari Minggu!! Rencananya dengan Kaito semalam tidak bisa berlangsung. Ya, Kaito tidak pergi dengannya, datang ke rumahnya saja tidak.
            Ding dong muneoryo dao..
            Handphonenya berdering. Lagu Hide & Seek yang digunakannya bergema satu rumah, eh salah, maksudnya satu kamar. Memberikan kesan menyeramkan, di tambah lagi ini masih cukup gelap.
            Miku melihat layar handphone-nya. Ah.. Kaito!! Dia yang menelpon rupanya!! Miku segera..
Miku POV
            ..memencet tombol hijau dan mulai bicara.
            “M-moshi, moshi!” ucapku dengan semangat dan gugup.
            “Ano.. Miku-chan, maaf ya tadi malam aku gak jadi jalan-jalan sama kamu. Soalnya, tiba-tiba aku harus pergi ke kantor. Padahal aku kemarin libur. Aku juga gak bisa hubungin kamu soalnya hp aku ketinggalan. Apa boleh buat, kantor memang lagi butuh aku tadi malam. Gak apa-apa, kan?” cerita Kaito panjang x lebar x tinggi.
            “O-oh.. gak apa-apa kok..” balasku, walaupun sebenarnya aku kecewa. “Kalau kamu memang gak bisa sih gak apa-apa.”
            “Um.. buat pengganti tadi malam, aku tunggu kamu di Vocapark, Blueisland. Ok?” seru Kaito.
            “Heh? Kamu gak kerja?” tanya Miku.
            “Ya.. aku libur 3 hari soalnya aku..” kata-katanya berhenti disitu.
            “Aku...?” ulangku.
            “Aa~ lupakan, lupakan.” ujarnya.  Perasaanku mulai tidak enak. “Apapun yang terjadi aku bakal tunggu kamu di sana. Jadi, datang, ya?”
            “Ok. Jam berapa?” tanyaku.
            “Jam 9 aja.” Jawabnya.
            “Kalau gitu, sampai jumpa disana Kaito-kun!” seruku.
            “Jaa ne,” balas Kaito sambil menutup teleponnya.
            HUAAA.. lagi-lagi aku kesenengan!! Kali ini dia yang ngajak, bukan aku. Jarang banget dia ngaajak aku walaupun cuma gara-gara gak tepatin janji. Aku harus tampil ‘waw’ di depannya kali ini.
Normal POV
            Waktu bergulir dengan cepat dan akhirnya sudah menunjukan pukul 9 pagi. Miku memakai rok pendek berwarna biru muda, kemeja lengan panjang, pita bunga di rambutnya yang diikat dua dan sepatu yang tidak begitu tinggi berwarna hijau putih seperti warna negi. Dia pergi Vocapark, Blueisland menggunakan becak demi menghemat uang jajannya. Lagipula, jarak antara rumahnya dan Vocapark tidak terlalu jauh. Sekitar beberapa meter dari rumahnya.
            Beberapa menit kemudian, dia pun sampai di Vocapark. Taman di kota Bokaro City yang paling besar. Terdiri dari, Yellowland, Blueisland, Greenland, Redisland dan Violetland. Blueisland dan Redisland lah yang paling besar dan banyak dikunjungi.
            Miku hendak membayar becak yang dinaikinya ketika dia sudah turun. Tapi, ternyata dia tidak membawa uang recehan. Akhirnya dia mengutang kepada mang becak langganannya itu. Toh, sudah langganan antar juga langganan ngutang ketika Miku tidak bawa recehan.
            Miku pun memasuki sebuah pintu gerbang berwarna biru cerah. Di dalamnya, hampir segalanya berwarna biru, kecuali kulit orang-orang pastinya . karena mereka bukan avatar (:v). Miku mencari-cari Kaito di dekat penjual es krim. Tapi, tidak ada.
            “Apa mungkin dia gak jadi kesini?” gumam Miku.
            “Aa.. Miku-neechan!!” panggil dua orang anak kembar berambut pirang. Yang sat perempuan dengan pita dan satu lagi laki-laki dengan ikat rambut ekor kuda (:v).
            “Eh, oh! Rin-chan, Len-kun!” balas Miku.
            “Miku-nee, tumben kesini.” Ucap Rin.
            “Hah? Bukannya kalian yang tumben disini?” tanya Miku.
            “Iya juga sih..” ujar Rin.
            “Kenapa kalian ada disini?” tanya Miku.
            “Tadi kita mau ke Yellowland, tapi gak ada yang jual pisang..” jawab Len.
            “.. sama jeruk.. kan gak asik.” Tambah Rin. “Jadi kita coba ke sini dan beli es krim!”
            “Miku-nee kenapa disini?” tanya Len.
            “Oh, aku.. aku lagi cari Kaito. Kalian liat gak?” Miku balik bertanya.
            “Tadi ada di tempat es krim yang disitu.” Jawab Len dan Rin sambil menunjuk sebuah tampat yang di atapi dengan pohon yang besar. Penjual es krim dengan tempatnya dan pembelinya berada dibawahnya.
            “Ok, arigatou~~” ucap Miku seraya meninggalkan mereka.
            “Hai’! Jaa ne, Miku-neechan!!” balas Rin dan Len.
            Miku melangkahkan kakinya menuju tempat yang ditunjuk Rin dan Len. Ternyata memang benar, ada Kaito disana. Dia sedang duduk sambil menjilat es krim rasa bawang daun –ralat- blueberry nya. Segera saja Miku mendekatinya.
            “Ohayou, Kaito-kun!” sapa Miku.
            “Aa.. ohayou, Miku-chan.” balas Kaito.
            “Maaf aku telat.” Ucap Miku sambil duduk di samping Kaito.
            “Oh, gak kok. Aku aja baru datang.” Balas Kaito. Lalu dia pun berdiri dan berjalan menuju penjual es krimnya dan kembali membawa sebuah es krim yang sama dengannya. “Ini buat kamu.”
            “EH?” sedetik kemudian, wajah Miku mulai blushing. Akhir-akhir ini Kaito jarang membelikannya sesuatu jadi rasanya agak aneh ketika dia memberinya es krim. Tapi, Miku pun menerima dengan senang yang sangat hati (?). “A-arigatou..”
            “Douita.” Balas Kaito singkat, padat dan jelas.
            Mereka menikmati angin sepoi-sepoi di bawah naungan pohon sambil memakan es krim. Bercerita dan bercanda bersama-sama.
            Waktu berputar begitu cepat. Tanpa mereka sadari, mereka sudah mengelilingi banyak tempat dan waktu sudah menunjukan pukul 5 sore hari. Kaito mengantar Miku pulang menggunakan mobilnya
            Dirumah, Miku sangat kegirangan. Sampai –sampai dalam mimpinya dia memimpikan Kaito.
            Esok paginya, Miku berjalan-jalan menggunakan sepedanya. Dia melewati rumah Kaito dan dia melihat suatu pemandangan yang membuatnya penasaran. Kaito sedang memasukkan beberapa koper ke dalam mobilnya.
~To Be Continued~

Awalnya fanfic ini ada di blog Nichn yang Nanika No HOOMU tpi ku pindhin kesini karen ada beberapa kesalahan yang sulit dijelaskan. Arigatou sudah meluangkan waktu untuk membaca ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar