Kamis, 07 Juli 2016

Vocaloid Fanfiction Indonesia - The Snow White Princess Is.. #Part3 (LAST)

The Snow White Princess Is..
Part 3 (The Last Part)
By : Nichan
Disclaimer : Semua karakter vocaloid milik Crypton Future Media, bukan punya Nichan :v
Genre : Romance (Maybe ‘_’), yandere, bloody scene *little*
Character :
Hatsune Miku
Shion Kaito
Kasane Teto
*Secret*
Pairing : *Secret*
WARNING!!!
Typo, OOC, agak gak nyambung (Maklumi ya? :v) dan gaje.

Normal POV
Miku ingin mendekati Kaito dan bertanya tentang perempuan berambut coklat itu. Biasanya rasa penasaran itu bisa membunuh rasa malu. Tapi kali ini rasa malu Miku mengalahkan rasa penasarannya. Dia pun segera pergi dari daerah sana menuju rumahnya sambil memendam keingintahuannya.
Di rumah pun Miku tak habis pikir dengan hal tadi. Dia tidak suka pemandangan itu. Sangat tidak suka. Dia memang tidak tahu siapa orang tadi tapi dia membuatnya cemburu berat. Mereka saling menggotong bahkan saling bertatapan.
Miku POV
Oh, Kami-sama.. semoga orang itu bukan siapa-siapa dari Kaito.. aku tidak mau dia menjadi milik orang lain. Aku sudah menunggunya selama 3 tahun dan rasa itu masih tetap menempel di hatiku. Aku tidak tega melihatnya menjadi milik orang lain. Aku yakin jodoh pasti bertemu seperti dalam lagu, ya kan? Jodoh tidak akan terpisahkan. Kau percaya itu. Perjuangan demi perjuangan memang perlu.
Sudah lama memang dia tidak mengirim kabar padaku. Bahkan tanggal pulangnya saja tidak ada yang memberitahuku termasuk IA dan ONE. Bagaimana keadaannya disana, bersama siapa, sedang apa, dia bangun jam berapa, dia tidur jam berapa, dia makan es krim berapa kali disana, siapa yang ada dipikirannya dll.
Lelah dengan pikiranku, aku pun tidur di surga duniaku. Dunia mimpi. Berharap esok aku mendapatkan jawaban atas pertanyaanku.
Normal POV
Sinar mentari pagi membuka mata Miku. Dia segera berbenah diri dan membuka lemari esnya. Kosong melompong, sepi pengunjung. Akhir-akhir ini dia memang jarang membeli makanan langsung banyak. Jadi beginilah nasib kulkasnya. Dia pun berniat pergi ke supermarket untuk membeli beberapa cemilan, negi dan buah-buahan. Dia sedang suka apel akhir-akhir ini. (Nanika : Itu akhir-akhir nya ada dua lho. Kalau ketahuan senseimu nanti dicoret satu. ; Nichan : Sstt.. aku pakai cara membuat ceritaku sendiri dan lagi senseiku tak ada disini :p).
Dengan sepeda lipatnya, Miku mulai berjalan menuju tujuannya. Dia harus melewati rumah Kaito dulu sebelumnya.
Ketika dia melewati rumah Kaito, pemandangan tak mengenakan dilihatnya. Perempuan berambut coklat itu sedang mengikat dasi Kaito dan mengecup pipinya. Api cemburu membakar hati Miku. Dia mempercepat kayuhan dari sepedanya.
Akhirnya dia sampai di supermarket. Dia memarkirkan sepedanya dan membawa sebuah trolly untuk belanjaannya nanti. Ketika makanan yang dia inginkan selesai, dia segera menuju kasir. Ah, tunggu dulu. Dia belum mengambil apelnya!
Miku POV
Aku meninggalkan troly ku yang penuh dan berlari menuju keranjang apel. Aku memasukkan mereka ke dalam plastik. Kini giliran menimbangnya. Aku harus cepat karena antrian mulai panjang.
Aku setengah berlari menuju penimbangan tanpa fokus pada jalan yang sedang kujalani dan..
BRUK!!
“Ittai..” rintihku sambil mengelus bawah punggungku. Tadi ada yang menabrakku, kurasa begitu.
“Go-gomen nasai!” ucap seorang perempuan berambut coklat sambil membantuku berdiri. Sepertinya aku mengenalnya. Dimana ya? Dimana ya?
“Arigatou..” balasku.
“Honto ni gomen nasai.. aku tidak melihat jalan tadi. Aku sedang buru-buru..” jelasnya. Lalu pandangannya teralih pada apel yang kubawa. “Wah, kamu beli apel juga?” aku mengangguk. “Sama denganku! Aku juga sangat suka apel! Apel itu bagus untuk tidur. Bisa membuatmu mengantuk lebih cepat.”
“Benarkah?” tanyaku.
“Ung! Ara, aku harus pulang dan membereskan rumah. Sampai jumpa lagi.” Ujarnya seraya meninggalkanku. Aku pun tidak terdiam saja melainkan pergi menuju penimbangan lalu kasir. Troly ku sudah mulai lebih kedepan.
Setelah selesai, aku segera pulang kerumah. Tidak lupa mampir ke toko es krim untuk membeli beberapa es krim. Aku akan menyimpannya di kulkas sampai Kaito pulang.
Normal POV
Singkatnya, Miku menunggu-nunggu Kaito pulang di dekat rumah Kaito. Dia membawa keranjang yang cukup berat. Dia mempunyai teman yang rumahnya dekat dengan rumah Kaito karena itu sementara dia berpijak disana. Beberapa lama kemudian, sebuah mobil berhenti di depan rumah Kaito. Tidak salah lagi itu pasti Kaito!
Miku berpamitan pada pemilik rumah dan bergerak menuju rumah Kaito. Kaito sudah terlanjur masuk jadi Miku harus mengetuk pintunya.
Tok.. tok.. tok..
Tiga ketukan tadi menunggu jawaban namun hasilnya nihil
Tok.. tok.. tok..
“Ya.. sebentar..” sahutan itu tidak lain berasal dari Kaito.
Pintu pun terbuka. Menampilkan Kaito masih dengan setelan jasnya. Dia terlihat terkejut sekaligus senang meihat perempuan di hadapannya.
“Miku-chan!”
“Kaito-kun!”
Mereka menempelkan tangan mereka sampai berbunyi “PROK!” tanda persahabatan. “Hisashiburi!” ujar mereka kompak.
“Ne, kau kemana saja selama 3 tahun ini Kaito-kun?” tanya Miku membuka obrolan.
“Tentu saja aku bekerja. Bagaimana denganmu?” Kaito balik bertanya.
“Ya, seperti biasanya. Aku belum bekerja lagipula tou-san dan kaa-sanku masih mengirimi ku uang. Jadi aku tidak mempunyai masalah yang berlebihan.” jawab Miku. “Aa!, souda! Aku membawakan ini untukmu.” ucap Miku sembari menyodorkan keranjang yang dibawanya. Kaito pun segera menerimanya dari tangan Miku.
“Wah, wah.. apa isinya, ya?” Kaito bertanya-tanya. Dia membuka tutup keranjang itu dan mendapati makanan kesukaannya. “WHA! Es krim! Kamu masih ingat kesukaanku.”
“Pastinya!.”
“Dan ini.. apel?” tanya Kaito.
“Ah.. itu untuk..”
“Ada siapa disana, sayang?” suara itu sukses membuat jantung Miku berdebar-debar dan ucapannya terputus. Perempuan berambut coklat itu mendekati mereka dengan celemeknya yang sedikit kotor.
“Oh, ini teman masa kecilku. Namanya Miku. Hatsune Miku.” Kaito memperkenalkan Miku padanya.
“Yoroshiku! Namaku Meiko. Shion Meiko.” sahut Meiko. Shion Meiko? Tanya Miku dalam hati. Apa dia keluarga dari Kaito? “Kamu yang tadi di supermarket, kan?” tanya Meiko meyakinkan. Miku mengangguk
“Berarti kamu sudah bertemu dengan WAIFU-ku yang ter-kawaii sepanjang masa ini tadi pagi, ya?”
“Wa-waifu? Istri?” tanya Miku dalam hati. Dia sangat terpukul mendengarnya.
“Aa-aa~~ Kaito-kun, jangan memanggilku begitu~~” ucap Meiko. Dengan wajah yan sedikit memerah dia memukul pelan bahu Kaito.
“Hei, aku itu berkata yang sebenarnya.” Balas Kaito disertai senyum bangga.
“Maaf..” ucap Miku tiba-tiba. Dua pasang mata itu menatapnya, heran. “Ada sesuatu yang harus aku kerjakan dirumah.. maaf sudah mengganggu..” dia meninggalkan Meiko dan Kaito sambil memasang fake smile.
“Terima kasih untuk es krim dan apelnya, Miku-chan!” teriak Kaito ketika Miku sudah mulai menjauh.
Miku POV
Tidak.. itu tidak mungkin! Itu pasti bohong! Aku tidak mau mempercayainya! Kaito tidak pernah memberitahuku kalau dia menikah, IA dan ONE juga. Kalau mereka tahu kenapa tidak memberitahuku? Sengaja? Untuk apa? Memberiku kejutan? Tidak lucu! Sangat tidak lucu!! Aku tidak akan memberikan Kaito pada siapapun, tidak peduli dia siapa. Pasti akan kurebut Kaito darimu, Meiko. Bagaimana pun caranya.. lihat saja.
Normal POV
Sesampainya di rumah, Miku memikirkan cara untuk menjauhkan Meiko dari Kaito. Dia menatap wajahnya di cermin kamarnya.
“Kenapa Kaito gak milih aku? Aku lebih cantik dari dia. Dan aku lebih kenal dengannya. Tapi, kenapa Kaito memilih yang lain? Padahal, aku yakin kalau akulah jodoh yang cocok untuk Kaito.” gumam Miku.
Dia mengambil handphonenya dan mencari nomor IA. Lalu, menekan tombol hijau untuk menelponnya.
“Moshi, moshi..” ucap IA di seberang telepon.
“IA-chan, aku mau tanya sesuatu.” Ujar Miku tanpa basa basi. “Kenapa kamu nggak kasih tahu aku kalau Kaito udah kekkon?”
“Aku juga gak tahu awalnya. Beberapa menit sebelum pulang, dia telepon aku dan katanya dia lagi dijalan. Dia juga gak kasih tahu kalau dia udah kekkon. Sebelumnya juga.” jawab IA.
“Oh.. yaudah. Arigatou.” Miku memutuskan telepon lebih dulu.
Ding dong.. muneoryou dao..
Bel rumahnya berbunyi. Miku melangkah keluar kamarnya menuju pintu keluar. Dia membuka pintu dan mendapati seorang maniak roti di depan pintunya.
“Konbanwa, Miku-chan.” ucapnya sambil tersenyum.
“Konbanwa, Teto-chan.” Balas Miku.
“Aku bawa sesuatu buat kamu.” ujarnya sambil merogoh isi tas kecil yang dibawanya. Dia mengeluarkan sebuah buku yang tidak begitu tebal dari tasnya. “Ini. Aku pikir kamu bakal suka jadi aku beli dan aku pinjemin buat kami.” dia menyodorkannya pada Miku.
Miku menerima buku pemberian dari Teto dan membaca judulnya. “The Snow White Princess..? aku udah tau cerita Snow White.”
“Snow White yang ini beda lagi. Nama tokoh utamanya Mayu. Dia punya teman laki-laki yang dia suka. Tapi ternyata laki-laki itu suka sama perempuan lain. Lalu Mayunya balas dendam gitu. Yah, pokoknya kamu baca aja deh.”
“Hmm.. okelah.” balas Miku.
“Aku pulang dulu, ya. Oyasuminasai!!” Teto meninggalkan sambil melambaikan tangannya. Miku membalas dengan gerakan yang sama lalu masuk ke kamarnya.
Tangan putihnya membuka halaman demi halaman. Membaca setiap kata yang tertera.
Miku POV
Kalau dipikir-pikir, cerita ini mirip.. aku. Mayu sebagai aku. Hmm.. kuputuskan untuk mengikuti apa yang Mayu lakukan saja. Itu lebih baik untuk, iyakan?
Normal POV
Esok pagi, Miku pergi ke sebuah toko untuk membeli sebuah racun berbentuk cairan juga membeli sebuah apel berwarna merah. Ketika sampai dirumah, dia menusukan jarum ke dalam apel dan mendorongnya sehingga racun itu masuk kedalam apel itu. Dia menunggu sampai malam tiba dan sebelum Kaito pulang.
Waktu yang ditunggu telah datang. Dia pergi kerumah Kaito sambil membawa tas berisi apel tadi dan sepasang pakaian. Sebilah pisau pun tersembunyi dibalik pakaian yang dipakainya.
Tok.. tok.. tok..
Tiga ketukan terdengar ketika Miku memukul tangannya yang terkepal pada pintu rumah Kaito. Seorang perempuan  berambut coklat mem bukakan pintu.
“Ara.. Miku-san. Ada apa?” tanyanya sambil tersenyum.
“Umm.. aku membawakanmu ini.” Miku memberikan apel yang sudah dia racuni tadi.
“Wah! Arigatou! Eh, ayo masuk dulu.”
Miku mengangguk. Dalam hatinya dia menyeringai penuh arti. “Sesuai rencana.”
Meiko dan Miku duduk di ruang tamu. Semua jendela dan pintu ditutup oleh Meiko. Di dean mereka, dua cangkir minuman dingin sudah tersedia dan siap diminum. Miku melepas tas yang dia pakai.
“Aku makan, ya?” Meiko membuka mulutnya. Satu gigitan, dua gigitan dan pada gigitan ketiga. “...”
“...”
“.. ini.. manis sekali!!”
“Benarkah?” tanya Miku.
“Ung!” jawab Meiko sambil mengangguk. “Kok.. tiba-tiba.. aku pusing, ya?”
“Mungkin kamu kecapaian.” ujar Miku. Dia berdiri dan mendekati Meiko. “Aku antar ke kamar, ya?”
Meiko berdiri, menyimpan apel yang tengah digigitnya di meja. Lalu, dengan diantar oleh Miku dia pergi ke kamarnya. Meiko berbaring di kasur empuknya.
“Miku-san, maaf aku jadi merepotkan kamu.” ucap Meiko.
“Oh, gak apa-apa kok.” balas Miku. “Mmm.. gimana kalau kita main sebentar? Kamu gak usah bangun untuk main ini.”
“Okelah. Aku juga bosan. Main apa?” tanya Meiko.
“Judulnya.. Yang Pertama Tidur Dia Kalah.” jawab Miku.
“Permainan apa itu?” tanya Meiko.
“Jadi, kita saling membuat lawan untuk mengantuk dan tertidur. Aku akan pakai ini.” ucap Miku sambil mengeluarkan pisau yang semenjak tadi bersembunyi di balik pakaiannya. “Kamu pasti ngantuk kalau aku pakai atraksi ini.” Miku menyeringai membuat Meiko merasakan firasat buruk.
“Mi-Miku, maksud kamu..”
“Ssst.. jangan berisik.” Miku membekam mulut Meiko dengan tangannya. “Ayo kita mulai permainannya..”
(Kalau kalian merasa gak suka dengan gore, jangan baca terusannya :v kalau kalian nekad dan ada efek sampingnya, Author-chan yang kawaii tidak bertanggung jawab :v tapi gore ini gak hard sih :v)
Miku merobek leher Meiko dari atas dengan perlahan. Erangan Meiko tertahan di kerongkongan. Tangannya berusaha melepaskan tangan Miku namun karena pusing, tenaganya tidak sebanding dengan Miku.
“Mmh! Mmh!!”
“Arrgh.. kamu berisik!!” Miku menancapkan pisau yang dipegangnya tepat di pita suara Meiko. Cairan merah kental keluar “Sayang sekali, aku tidak bisa lama-lama karena Kaito akan segera pulang. Tapi, aku akan bersenang-senang dulu.”
Pisau Miku kembali berjalan. Merobek pakaian yang dikenakan oleh Meiko. darah yang merah muli membasahi kasur Meiko.
“Aku penasaran dengan isi perut manusia. Mungkin aku bisa sekalian belajar.” ucap Miku
Pisaunya merobek bagian oerut Meiko.  Meiko hanya bisa memberontak dan tidak bisa berbuat apa-apa. Bagian dalam mulai terlihat. Seringai Miku bertambah lebar.
“Aha! Ini namanya usus.” ujar Miku sambil menusuk usus Meiko. “Yang ini ginjal, iya kan?” ucap Miku sambil menusuk ginjal Meiko. Darah kembali mengalir dengan derasnya. Miku melanjutkan dengan menusuk-nusuk bagian dalam Meiko yang lain.
“Hah.. Kaito pasti sedang dijalan. Oke, aku akan mengakhiri permainan ini. Aku yang akan menang.” Miku menancapkan pisaunya di jantung Meiko. Mata meiko membelalak, lalu tertutup. “Selesai!!”
Miku berjalan keluar kamar dan menyambar tasnya, mengganti pakaiannya yang  terkena cipratan darah lalu keluar kamar dengan tenang. Apel yang Meiko belum habiskan pun dibawanya.
Miku POV
Aku sudah selesai dengan permainanku dan aku menang. Oh yeah!! Tidak ada yang boleh dekat-dekat dengan Kaito apalagi sampai menikah dengannya selain aku. Dan sekarang, Kaito akan jadi milikku! Ahaha.. Aku mendengar dari teman-temanku kalau Kaito cukup shock mendengar kejadian tragis Meiko. Aku selalu berada di sampingnya untuk menenangkannya. Setidaknya, sekarang aku punya harapan.
Normal POV
-- 10 Tahun kemudian –
Seorang anak kecil berambut twintail berwarna biru berlari-lari kecil mendekati seorang perempuan yang mirip dengannya. Dibelakangnya, seorang laki-laki berambut biru berjalan santai sambil tersenyum.
“Kaa-san!! Tadaima!!” ujarnya.
“Okaerinasai, Mikan-chan!” ucap perempuan yang dipanggilnya Kaa-san.
“Huft, hari ini aku lelah sekali. Kau masak apa, Miku-chan?” tanya laki-laki berambut biru.
“Aku memasak kari. Dan juga membuatkan mu es krim blueberry khusus untukmu Kaito-kun!” jawab Miku.
“Heh!? Benarkah!? Kau memang WAIFU yang kuidaman.” ujar Kaito.
“Ehehe..” Miku tersipu mendengar pujian dari Kaito. “Ini. Selamat makan!”
“Ittadakimasu!!” ucap mereka sekeluarga dengan kompak.
~ The End ~

----------------------------------------------------

Huft.. akhirnya selesai juga ni ff ^^ arigatou yang sudah membaca dari part 1-3 ^^ Minal aidin walfaidin juga ya ^^ Sampai jumpa di post selanjutnya ^^

Sabtu, 18 Juni 2016

Link Download Lagu Vocaloid

 Konichiwa ^^ Kali ini Nichan mau bagi-bagi link download vocaloid yang Nichan tau dan punya. Beberapa belum ada link nya karena Nichan belum punya /Sekedar tau atau belum bikin link nya. Tapi nanti Nichan tambahin kok, jadi tenang aja. Dan maaf kalau gak lengkap, ya?
Yang ada tulisan (R) itu rekomendasi dari Nisa.
Ini dia listnya ^^

Hatsune Miku
Hatsune Miku  -  39 Music
Hatsune Miku  -  Ari No Mama No (Let It Go Japanesse Ver, Movie)
Hatsune Miku  -  Black Rock Shooter  (R)
Hatsune Miku  -  Hazy Moon
Hatsune Miku  -  Karakuri Pierrot
Hatsune Miku  -  Kocchi Muite Baby
Hatsune Miku  -  Out Of The Gravity
Hatsune Miku  -  Refrain Loop (R)
Hatsune Miku  -  Rolling Girl
Hatsune Miku  -  Sayonara Goodbye
Hatsune Miku  -  Senbonzakura
Hatsune Miku  -  Star Story
Hatsune Miku  -  Tell Your World (R))
Hatsune Miku  -  The Divine Comedy
Hatsune Miku  -  The Snow White Princess Is (R)
Hatsune Miku  -  VOiCE (R)
Hatsune Miku  -  Weekender Girl
Hatsune Miku  -  World Is Mine (R)
Hatsune Miku  -  Yume No Tsuzuki
Hatsune Miku  -  Yume To Hazakura

Megurine Luka
Megurine Luka  -   Corruption Garden (R)

Kagamine Rin
Kagamine Rin  -   Daughter Of Evil
Kagamine Rin  -   Meltdown
Kagamine Rin  -   Song For Great Satan (R)
Kagamine Rin  -   Nanchoukei Danshi Ga Sakasenai

Kagamine Len
Kagamine Len  -   Servant Of Evil
IA

Kokone
Hatsune Miku And IA  -  iNsANiTY
Hatsune Miku, Kagamine Rin, Kagamine Len, Shion Kaito, Megurine Luka & Sakine Meiko  -   Alice In Musicland (R)

Kalau ada yang mau nambahin atau request, silahkan di komentar ^^

Vocaloid Fanfiction Indonesia - The Snow White Princess Is.. #Part2

The Snow White Princess Is..
Part 2
By : Nichan
Disclaimer : Semua karakter vocaloid milik Crypton Future Media (Yamaha) dan ONE milik ceVIo, bukan  punya Nichan :v
Genre : Romance (Maybe ‘_’), comedy *fail*
Character :
-          Hatsune Miku
-          Shion Kaito
-          IA
-          ONE
-          *Secret*
-          *Secret*
Pairing : *Secret*
WARNING!!!
Typo, OOC, agak gak nyambung (Maklumi ya? :v) dan gaje.
Miku POV
            “Kaito-kun!!” panggilku sambil melempar sepedaku dan mendekati Kaito.
            “Ara, Miku-chan! Ohayou!” balas Kaito sambil tersenyum.
            “Hosh.. hosh.. kenapa.. hosh.. kamu masukin koper.. hosh.. ke mobil?” tanyaku dengan nafas tersengal-sengal.
            “Oo.. itu.. amm.. aku..” jawab Kaito dengan tergagap. “Aku belum bilang, ya? Hari ini aku dipindah tugaskan ke Swedia, jadi aku pergi entah sapai kapan. Makanya kemarin-kemarin aku libur..”
            “HAH!?” uppss!! Suaraku terlalu besar.. “Ke-kenapa kamu gak bilang?”
            “Barusan aku kan udah bilang..” seru Kaito.
            “Bukan! Maksudnya, kenapa kamu bilangnya baru sekarang? Kenapa gak dari waktu kemarin-kemarin?” aku memperjelas pertanyaanku. Rasa sakit memeluk jiwaku. (Yaelah, bahasanya :v)
            “Ya, maaf.. kalau aku bilang dari waktu itu.. rasanya gimana~ gitu. Makanya aku gak bilang..” jawab Kaito enteng. “Tapi, aku pasti kesini lagi kok. Tenang aja. Lagian rumah ini bakal ada yang jaga selama aku di sana. Anggap aja itu aku.”
            “Siapa?” tanyaku, penasaran. Kalau aku tidak penasaran aku tidak akan bertanya, kan?
            “IA sama ONE.” Jawab Kaito singkat, padat dan membekas di hatiku. Aku belum pernah dengar nama mereka
            “Siapa itu IA sama ONE?” tanyaku lagi.
            “IA itu adik tiriku. ONE itu saudaranya. Mereka cantik lho.. Kamu pasti suka sama mereka.” jawab Kaito sambil mengedipkan sebelah matanya dan mengacungkan jempolnya. Sakit juga rasanya dia bilang orang lain itu ‘cantik’.
            “O-oh.. eh? T-tapi aku kan bukan yuri! Aku masih normal kok! Aku gak akan mungkin suka sama perempuan!” ucapku setelah menyadari kalimat terakhir yang terlontar dari mulut Kaito.
            “Duh!” umpatnya sambil memukul pelan dahinya. “Maksudnya, bukan suka itu, tapi semacam... nyaman gitu berteman sama mereka.”
            “Oh.. aku pikir, kamu ngira aku itu yuri...”
            “Ya enggaklah.. sekarang aku mau beresin dulu barang-barang, ya?” ucap Kaito.
            “Biar aku bantu!” tawarku.
            Aku pun membantu Kaito memasukan beberapa tas koper kedalam bagasi mobilnya. Isinya mungkin hanya pakaian, makanan dan bahan penting lainnya. Tapi, koper ini beratnya minta minum (:v). Satu koper membuatku ingin minum 1 gelas ‘air dingin’. (Yang lagi puasa jangan tergoda sama kata yang dikurung, ya? :v).
            Akhirnya, semua barang-barang Kaito telah masuk kedalam mobil. Waktunya dia berangkat. Haa.. rasanya berat melihat Kaito masuk ke mobilnya dan mulai berjalan. Bayangannya yang jelas menjadi titik hitam dan hilang. Seandainya bumi ini datar, pasti aku masih bisa melihat mobil Kaito dari sini. Ya, melihat mobilnya saja aku senang.

2 hari kemudian
Normal POV
            Pagi yang kurang cerah bagi Miku. Sudah 2 hari sejak kepergian Kaito dan 2 orang perempuan menempati rumah kosong itu. Entah mengapa Miku merasa sangat sepi. Walaupun biasanya Kaito selalu bekerja dan jarak antara rumahnya dan Kaito cukup jauh, dia tidak pernah merasa kesepian se-sepi ini.
            Ding dong.. muneoryou dao..
            Lagu itu bergema seisi rumah. Hide & Seek yang dinyanyikan oleh SeeU bukan hanya nada dering dalam handphone Miku tetapi juga bel rumahnya. Suasana mencekam selalu terasa oleh Miku ketika lagu itu berbunyi, tapi dia suka lagu itu..
            Dengan sedikit lemas, letih, lesu, loyo dan malas Miku membuka pintu. Seorang perempuan berambut panjang dengan dua kepangan dan perempuan berambut pendek berdiri di mulut pintu rumahnya. Warna rambut keduanya sama. Perempuan yang memiliki dua kepangan membawa sebuah kotak yang cukup besar, namun agak kecil juga. Tapi jika dilihat dari jarak yang sangat dekat terlihat besar. Jika dilihat dari jarak yang sangat jauh sangat kecil sekali. Terutama jika dilihat dari ujung Monas dengan menggunakan sedotan Aq*a yang kecil, nyaris tidak kelihatan. Ya, kan? (:v)
            “Ohayou gozaimasu, Miku-san!” sapa perempuan yang membawa kotak seraya menarik kedua ujung bibirnya.
            “Ohayou, IA-san, ONE-san.” balas Miku dengan senyuman yang dipaksakan, kata lainnya ‘tidak ikhlas’.
            “Kaito-nii ngirim sesuatu buat kamu, lho.. coba lihat kotak yang dipegang IA itu.” ujar perempuan berambut pendek yang tidak lain adalah ONE.
            “Eh? WHAA!! M-masa iya?” tanya Miku dengan riang.
            “Yaps! Ini.” ucap IA singkat sambil memberikan kotak yang dibawanya.
            “Wah, wah.. apa isinya, ya?’ tanya Miku sambil menerima kotak yang diberikan IA.

Miku POV
            Aku membuka kotak berwarna hijau itu perlahan-lahan. Menunggu kejutan apa yang diberikan oleh Kaito. Dan ternyata isinya adalah..
            “NEGI!!!” jeritku saking senangnya.
            “Wow.. banyak nya~ buat apa ini?” tanya ONE.
            “Ini pasti buat masak. Iya, kan Miku-san?” tanya IA meyakinkan jawabannya.
            “Ano, sebenarnya.. yang dimasak paling cuma beberapa.. sisanya dimakan langsung atau dipajang.” jawabku.
            Seketika, IA dan ONE sweetdrop. Mungkin mereka merasa ada yang aneh dengan ucapanku barusan. Tapi apa yang aneh, ya? Semuanya kan normal-normal saja. Sedetik kemudian, mereka kembali ke dalam keadaan normal.
            “Segitunya kamu sama negi.. tapi.. mungkin ada hal yang istimewa dari negi itu, ya kan?” tanya IA meyakinkan jawabannya.
            “Yaps!” jawabku penuh percaya diri.
            “Yappari. Temen dari Kaito-nii emang unik-unik.” gumam ONE namun aku bisa mendengarnya.
            “Unik?” tanyaku.
            “Ya~ misalnya Si Maniak Handphone, Si Maniak Sake, Si Maniak Tuna, Si Maniak Terong, Si Maniak Roti, Si Maniak Jeruk, Si Maniak Pisang sama Si Manika Wortel. Sekarang kamu Si Maniak Negi.” jawab ONE.
            “Mungkin yang kamu maksud itu Neru, Meiko, Luka, Gakupo, Teto, Rin, Len sama Gumi.” jelasku. “Dan Kaito punya temen kayak gitu juga karena dia Si Maniak..”
            “Es krim!!” potong IA dan ONE dengan tampang serius.
            “Nahloh? Kok tau?” tanyaku, lagi.
            “Soalnya waktu pertama kali kita nempatin rumah Kaito-nii, kulkasnya kan gak dibawa. Pas aku lihat, isinya penuh gara-gara es krim beraneka rasa. Ada rasa Jengkol, Petay, Bawang Daun, Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai, Kunyit sampai Ingus pun ada. Tapi paling banyak rasa Blueberry kesukaannya.” jawab IA.
            “Pantas..” ucapku.
            “Yaudah. Kita pulang dulu ya? Miku-san!” ujar ONE.
            “Oh, iya, iya!” balasku dengan cepat.
            IA dan ONE mulai keluar dari rumahku dan menaiki motor pekepekepeknya. Mereka pun pergi sambil melambaikan tangannya padaku. Aku membalasnya ditambah dengan fake smile. Kali ini aku benar-benar merindukan Kaito-kun..
Normal POV
            3 tahun kemudian..
            IA dan ONE menyambut kedatangan sebuah mobil hitam yang tidak asing bagi mereka. Seorang laki-laki dan seorang perempuan turun sambil membawa beberapa koper. IA dan ONE segera membantunya. Mereka juga membersihkan tempat yang akan mereka tinggalkan itu karena tuan rumah sudah pulang. Miku tidak sengaja melewatinya. Dia menatap perempuan berambut coklat yang tidak jauh dari Kaito. Dia belum pernah melihat perempuan itu sebelumnya Siapa dia?


~To Be Continued~

Huft.. akhirnya bisa post lanjutannya juga. Maaf Tepos, ya? ^^" ada beberapa endala yang sulit dijelaskan (Yaelah bahasanya.. -_-). Untuk Part 3 mohon tunggu saja, ya? ^^ arigatou sudah membaca fanficku ^^

Kamis, 16 Juni 2016

Vocaloid Fanfiction Indonesia - The Snow White Princess Is.. #Part1

The Snow White Princess Is..
Part 1
Author : Nichan
Disclaimer : Semua karakter vocaloid milik Crypton Future Media, bukan punya Nichan :v
Genre : Romance (Maybe ‘_’), comedy *fail*
Character :
- Hatsune Miku 
- Shion Kaito 
- Kagamine Rin 
- Kagamine Len 
- *Secret*
- *Secret*
Pairing : *Secret*
WARNING!!!
Typo, OOC, agak gak nyambung (Maklumi ya? :v) dan gaje.

Normal POV
Langit pada sore ini terlihat  sangat cerah. Sepertinya malam minggu kali ini tidak akan hujan. Waktu yang sangat cocok untuk ber-malam minggu bersama vacar  ( :v ). Dan di waktu ini, seorang gadis berambut ponytail berwarna tosca sedang berada di kamarnya sambil memegangi handphone-nya. Pada layarnya, terlihat sebuah nomor seorang laki-laki. Dirinya dihinggapi rasa bimbang, bingung dll.
            “Aku telepon tidak, ya?” ucapnya dalam hati.
            Jarinya sudah siap untuk menekan tanda hijau bergambar telepon. Tapi sesuatu yang tidak bisa diungkapkan menahannya.
            “Apapun yang terjadi, aku harus ajak dia!” teriaknya dengan semangat yang membara.
            Dengan kekuatan penuh, dia menekan tombol hijau itu. Tapi, ujung jarinya malah menekan tombol keluar.
            “Tidak bisa.. aku takut dia tidak bisa..” ujarnya. “Tapi, aku harus ngapain nanti malam? Haa~~”
            Dia membaringkan dirinya di tempat tidur, dengan posisi tangannya menghadap ke atas sambil tetap setia memegang hanpdhone-nya yang wallpapernya bergambar seorang laki-laki berambut biru sedang tersenyum (Ciee.. ciee.. :v)
            “Yosh! Aku telepon saja!” ucapnya lagi. “Kalau dia tolak pun tak apa-apa lah..”
            Tangannya bergerak-gerak di atas layar. Menekan ini dan itu lalu ini dan ini lagi (?). Nada sibuk mulai terdengar dari handphone-nya yang ditempelkan di telinganya.
            “Moshi, moshi..” ucap suara di seberang telepon. Suara laki-laki yang terdengar berwibawa (Asiieek.. :v)
            “Aa.. Kaito-kun..” balas perempuan itu.
            “Ada apa Miku-chan?” tanya orang bernama Kaito itu.
            “Umm.. begini.. kamu tahu kan kalau nanti malam itu malam minggu.. ja-”
            “Ya, aku tahu.”
            “(aku kan belum selesai ngomong -_-) Jadi.. nanti malam kamu ada acara gak?” tanya Miku.
            “Mmh.. kayaknya gak ada. Kenapa?”
            “(Dasar gak peka -_-) ya, kamu tahu kan..”
            “Gak tahu. Kamu kan belum kasih tahu.” balas Kaito.
            “Huh.. ok, aku kasih tau. Aku cuma.. mau minta..”
            “Es krim? Oh, aku punya banyak. Mau yang rasa apa? Jengkol? Petay? Sayur sop? Dongo-dongo? Atau krabby patty?”
            “Bu-bukan! Aku mau minta kamu.. temenin aku nanti malam..” pinta Miku dengan agak ragu-ragu.
            “Oh.. boleh. Kemana?” tanya Kaito.
            “Kemana aja deh. Terserah kamu.” Jawab Miku.
            “Kan’ yang minta jalan-jalan kamu. Kok aku yang tentuin?” tanya Kaito, lagi.
            “Ya, biarin.”
            “Kalau gitu, nanti aku jemput kamu di rumah kamu.”
            “Ok, ok!” balas Miku dengan senangnya.

Miku POV
            “YEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!”
            Teriakku karena terlalu senang. Pasalnya, aku bisa jalan-jalan bareng Kaito-kun. Whoooooo....
            Kaito-kun emang bukan pacarku, tapi dia itu teman masa kecilku. Dari dulu dia selalu bareng aku. Entah dia sadar atau gak, sebenarnya aku itu..... ya kalian tahulah. (Reader : Gak tahu. Kamu kan belum kasih tau. :v Miku : Yaudah, baca sampai akhir biar tau). Masalahnya, dia itu agak kurang peka gimana~ gitu. Susah rasanya walaupun aku cuma ngajak dia pergi jalan-jalan di malam minggu yang cerah ini (Ea... :v).
            “Halo? Miku-chan? Kamu masih disitu?” tanya Kaito yang diseberang telepon.
            Aduh, aku lupa. Aku belum selesai ngomong tadi.
            “I-iya, aku masih disini. Gak kemana-mana kok.” Jawabku.
            “Kayaknya, tadi aku denger suara kucing kejepit. Bunyinya itu ‘ngeeeeee~~~k’. Emangnya kamu pelihara kuching sekarang?” ku-kucing?
            “Aku gak pelihara kucing kok. Mungkin kamu salah dugem eh duga.”
            “Oh.. yaudah. Aku mau siap-siap dulu. Jaa ne..”
            “Ung!”
            Kaito mematikan telponnya duluan. Ahaha.. aku gak sabar nanti malam. Biasanya, dia sibuk. Maklum, dia sudah bekerja sekarang. Jadi waktu aku untuk ketemu dia pun sedikit. Jarak antara rumahku dan rumahnya juga cukup jauh. Sekaranglah waktunya aku deket sama dia lagi.

Normal POV
            Malam pun tiba. Miku sudah bersiap-siap memakai pakaian terbaiknya. Juga tak lupa berdandan agar terlihat sangat cantik mempesona menawan hati (Ea :v). Bahkan dia rela mengobrak-abrik kamarnya demi terlihat sempurna.
            Jam sudah menunjukan pukul 8 malam. Tapi, Kaito belum datang juga. Karena bosan, Miku memeriksa isi lemari esnya, bisa jadi Kaito muncul dari sana (:v). Sebuah apel merah berdiri di bawah freezer. Kelihatannya buah itu terlihat manis. Miku pun meraih apel itu dan menggigitnya.
            Bunga-bunga mengelilingi badannya. Apelnya memang manis~~ sekali, seperti sang auth –ralat- Miku. Ada asme-asemnya sedikit tapi nyaris tidak terasa. Miku terus memakan apelnya sampai gigtan terakhir.
            Walaupun apelnya sudah habis, tapi Kaito yang da tunggu belum juga datang. Mungkin Kaito ingin tampil lebih keren dari Miku.
            1 jam, 2 jam, 3 jam Miku masih tetap setia menunggu. Tetapi, batang hidung Kaito belum muncul juga. Malah aroma laki-laki pun tidak tercium. Karena sudah cukup mengantuk Miku pun berganti pakaian, membersihkan dandanannya dan... dia tertidur. Aa.. bukan, dia sengaja tidur.
            Nyanyian ayam yang false dari desa membangunkan Miku yang ada di kota (hebat :v). Dan dia langsung sadar kalau hari ini adalah hari Minggu!! Rencananya dengan Kaito semalam tidak bisa berlangsung. Ya, Kaito tidak pergi dengannya, datang ke rumahnya saja tidak.
            Ding dong muneoryo dao..
            Handphonenya berdering. Lagu Hide & Seek yang digunakannya bergema satu rumah, eh salah, maksudnya satu kamar. Memberikan kesan menyeramkan, di tambah lagi ini masih cukup gelap.
            Miku melihat layar handphone-nya. Ah.. Kaito!! Dia yang menelpon rupanya!! Miku segera..
Miku POV
            ..memencet tombol hijau dan mulai bicara.
            “M-moshi, moshi!” ucapku dengan semangat dan gugup.
            “Ano.. Miku-chan, maaf ya tadi malam aku gak jadi jalan-jalan sama kamu. Soalnya, tiba-tiba aku harus pergi ke kantor. Padahal aku kemarin libur. Aku juga gak bisa hubungin kamu soalnya hp aku ketinggalan. Apa boleh buat, kantor memang lagi butuh aku tadi malam. Gak apa-apa, kan?” cerita Kaito panjang x lebar x tinggi.
            “O-oh.. gak apa-apa kok..” balasku, walaupun sebenarnya aku kecewa. “Kalau kamu memang gak bisa sih gak apa-apa.”
            “Um.. buat pengganti tadi malam, aku tunggu kamu di Vocapark, Blueisland. Ok?” seru Kaito.
            “Heh? Kamu gak kerja?” tanya Miku.
            “Ya.. aku libur 3 hari soalnya aku..” kata-katanya berhenti disitu.
            “Aku...?” ulangku.
            “Aa~ lupakan, lupakan.” ujarnya.  Perasaanku mulai tidak enak. “Apapun yang terjadi aku bakal tunggu kamu di sana. Jadi, datang, ya?”
            “Ok. Jam berapa?” tanyaku.
            “Jam 9 aja.” Jawabnya.
            “Kalau gitu, sampai jumpa disana Kaito-kun!” seruku.
            “Jaa ne,” balas Kaito sambil menutup teleponnya.
            HUAAA.. lagi-lagi aku kesenengan!! Kali ini dia yang ngajak, bukan aku. Jarang banget dia ngaajak aku walaupun cuma gara-gara gak tepatin janji. Aku harus tampil ‘waw’ di depannya kali ini.
Normal POV
            Waktu bergulir dengan cepat dan akhirnya sudah menunjukan pukul 9 pagi. Miku memakai rok pendek berwarna biru muda, kemeja lengan panjang, pita bunga di rambutnya yang diikat dua dan sepatu yang tidak begitu tinggi berwarna hijau putih seperti warna negi. Dia pergi Vocapark, Blueisland menggunakan becak demi menghemat uang jajannya. Lagipula, jarak antara rumahnya dan Vocapark tidak terlalu jauh. Sekitar beberapa meter dari rumahnya.
            Beberapa menit kemudian, dia pun sampai di Vocapark. Taman di kota Bokaro City yang paling besar. Terdiri dari, Yellowland, Blueisland, Greenland, Redisland dan Violetland. Blueisland dan Redisland lah yang paling besar dan banyak dikunjungi.
            Miku hendak membayar becak yang dinaikinya ketika dia sudah turun. Tapi, ternyata dia tidak membawa uang recehan. Akhirnya dia mengutang kepada mang becak langganannya itu. Toh, sudah langganan antar juga langganan ngutang ketika Miku tidak bawa recehan.
            Miku pun memasuki sebuah pintu gerbang berwarna biru cerah. Di dalamnya, hampir segalanya berwarna biru, kecuali kulit orang-orang pastinya . karena mereka bukan avatar (:v). Miku mencari-cari Kaito di dekat penjual es krim. Tapi, tidak ada.
            “Apa mungkin dia gak jadi kesini?” gumam Miku.
            “Aa.. Miku-neechan!!” panggil dua orang anak kembar berambut pirang. Yang sat perempuan dengan pita dan satu lagi laki-laki dengan ikat rambut ekor kuda (:v).
            “Eh, oh! Rin-chan, Len-kun!” balas Miku.
            “Miku-nee, tumben kesini.” Ucap Rin.
            “Hah? Bukannya kalian yang tumben disini?” tanya Miku.
            “Iya juga sih..” ujar Rin.
            “Kenapa kalian ada disini?” tanya Miku.
            “Tadi kita mau ke Yellowland, tapi gak ada yang jual pisang..” jawab Len.
            “.. sama jeruk.. kan gak asik.” Tambah Rin. “Jadi kita coba ke sini dan beli es krim!”
            “Miku-nee kenapa disini?” tanya Len.
            “Oh, aku.. aku lagi cari Kaito. Kalian liat gak?” Miku balik bertanya.
            “Tadi ada di tempat es krim yang disitu.” Jawab Len dan Rin sambil menunjuk sebuah tampat yang di atapi dengan pohon yang besar. Penjual es krim dengan tempatnya dan pembelinya berada dibawahnya.
            “Ok, arigatou~~” ucap Miku seraya meninggalkan mereka.
            “Hai’! Jaa ne, Miku-neechan!!” balas Rin dan Len.
            Miku melangkahkan kakinya menuju tempat yang ditunjuk Rin dan Len. Ternyata memang benar, ada Kaito disana. Dia sedang duduk sambil menjilat es krim rasa bawang daun –ralat- blueberry nya. Segera saja Miku mendekatinya.
            “Ohayou, Kaito-kun!” sapa Miku.
            “Aa.. ohayou, Miku-chan.” balas Kaito.
            “Maaf aku telat.” Ucap Miku sambil duduk di samping Kaito.
            “Oh, gak kok. Aku aja baru datang.” Balas Kaito. Lalu dia pun berdiri dan berjalan menuju penjual es krimnya dan kembali membawa sebuah es krim yang sama dengannya. “Ini buat kamu.”
            “EH?” sedetik kemudian, wajah Miku mulai blushing. Akhir-akhir ini Kaito jarang membelikannya sesuatu jadi rasanya agak aneh ketika dia memberinya es krim. Tapi, Miku pun menerima dengan senang yang sangat hati (?). “A-arigatou..”
            “Douita.” Balas Kaito singkat, padat dan jelas.
            Mereka menikmati angin sepoi-sepoi di bawah naungan pohon sambil memakan es krim. Bercerita dan bercanda bersama-sama.
            Waktu berputar begitu cepat. Tanpa mereka sadari, mereka sudah mengelilingi banyak tempat dan waktu sudah menunjukan pukul 5 sore hari. Kaito mengantar Miku pulang menggunakan mobilnya
            Dirumah, Miku sangat kegirangan. Sampai –sampai dalam mimpinya dia memimpikan Kaito.
            Esok paginya, Miku berjalan-jalan menggunakan sepedanya. Dia melewati rumah Kaito dan dia melihat suatu pemandangan yang membuatnya penasaran. Kaito sedang memasukkan beberapa koper ke dalam mobilnya.
~To Be Continued~

Awalnya fanfic ini ada di blog Nichn yang Nanika No HOOMU tpi ku pindhin kesini karen ada beberapa kesalahan yang sulit dijelaskan. Arigatou sudah meluangkan waktu untuk membaca ^^