Kamis, 07 Juli 2016

Vocaloid Fanfiction Indonesia - The Snow White Princess Is.. #Part3 (LAST)

The Snow White Princess Is..
Part 3 (The Last Part)
By : Nichan
Disclaimer : Semua karakter vocaloid milik Crypton Future Media, bukan punya Nichan :v
Genre : Romance (Maybe ‘_’), yandere, bloody scene *little*
Character :
Hatsune Miku
Shion Kaito
Kasane Teto
*Secret*
Pairing : *Secret*
WARNING!!!
Typo, OOC, agak gak nyambung (Maklumi ya? :v) dan gaje.

Normal POV
Miku ingin mendekati Kaito dan bertanya tentang perempuan berambut coklat itu. Biasanya rasa penasaran itu bisa membunuh rasa malu. Tapi kali ini rasa malu Miku mengalahkan rasa penasarannya. Dia pun segera pergi dari daerah sana menuju rumahnya sambil memendam keingintahuannya.
Di rumah pun Miku tak habis pikir dengan hal tadi. Dia tidak suka pemandangan itu. Sangat tidak suka. Dia memang tidak tahu siapa orang tadi tapi dia membuatnya cemburu berat. Mereka saling menggotong bahkan saling bertatapan.
Miku POV
Oh, Kami-sama.. semoga orang itu bukan siapa-siapa dari Kaito.. aku tidak mau dia menjadi milik orang lain. Aku sudah menunggunya selama 3 tahun dan rasa itu masih tetap menempel di hatiku. Aku tidak tega melihatnya menjadi milik orang lain. Aku yakin jodoh pasti bertemu seperti dalam lagu, ya kan? Jodoh tidak akan terpisahkan. Kau percaya itu. Perjuangan demi perjuangan memang perlu.
Sudah lama memang dia tidak mengirim kabar padaku. Bahkan tanggal pulangnya saja tidak ada yang memberitahuku termasuk IA dan ONE. Bagaimana keadaannya disana, bersama siapa, sedang apa, dia bangun jam berapa, dia tidur jam berapa, dia makan es krim berapa kali disana, siapa yang ada dipikirannya dll.
Lelah dengan pikiranku, aku pun tidur di surga duniaku. Dunia mimpi. Berharap esok aku mendapatkan jawaban atas pertanyaanku.
Normal POV
Sinar mentari pagi membuka mata Miku. Dia segera berbenah diri dan membuka lemari esnya. Kosong melompong, sepi pengunjung. Akhir-akhir ini dia memang jarang membeli makanan langsung banyak. Jadi beginilah nasib kulkasnya. Dia pun berniat pergi ke supermarket untuk membeli beberapa cemilan, negi dan buah-buahan. Dia sedang suka apel akhir-akhir ini. (Nanika : Itu akhir-akhir nya ada dua lho. Kalau ketahuan senseimu nanti dicoret satu. ; Nichan : Sstt.. aku pakai cara membuat ceritaku sendiri dan lagi senseiku tak ada disini :p).
Dengan sepeda lipatnya, Miku mulai berjalan menuju tujuannya. Dia harus melewati rumah Kaito dulu sebelumnya.
Ketika dia melewati rumah Kaito, pemandangan tak mengenakan dilihatnya. Perempuan berambut coklat itu sedang mengikat dasi Kaito dan mengecup pipinya. Api cemburu membakar hati Miku. Dia mempercepat kayuhan dari sepedanya.
Akhirnya dia sampai di supermarket. Dia memarkirkan sepedanya dan membawa sebuah trolly untuk belanjaannya nanti. Ketika makanan yang dia inginkan selesai, dia segera menuju kasir. Ah, tunggu dulu. Dia belum mengambil apelnya!
Miku POV
Aku meninggalkan troly ku yang penuh dan berlari menuju keranjang apel. Aku memasukkan mereka ke dalam plastik. Kini giliran menimbangnya. Aku harus cepat karena antrian mulai panjang.
Aku setengah berlari menuju penimbangan tanpa fokus pada jalan yang sedang kujalani dan..
BRUK!!
“Ittai..” rintihku sambil mengelus bawah punggungku. Tadi ada yang menabrakku, kurasa begitu.
“Go-gomen nasai!” ucap seorang perempuan berambut coklat sambil membantuku berdiri. Sepertinya aku mengenalnya. Dimana ya? Dimana ya?
“Arigatou..” balasku.
“Honto ni gomen nasai.. aku tidak melihat jalan tadi. Aku sedang buru-buru..” jelasnya. Lalu pandangannya teralih pada apel yang kubawa. “Wah, kamu beli apel juga?” aku mengangguk. “Sama denganku! Aku juga sangat suka apel! Apel itu bagus untuk tidur. Bisa membuatmu mengantuk lebih cepat.”
“Benarkah?” tanyaku.
“Ung! Ara, aku harus pulang dan membereskan rumah. Sampai jumpa lagi.” Ujarnya seraya meninggalkanku. Aku pun tidak terdiam saja melainkan pergi menuju penimbangan lalu kasir. Troly ku sudah mulai lebih kedepan.
Setelah selesai, aku segera pulang kerumah. Tidak lupa mampir ke toko es krim untuk membeli beberapa es krim. Aku akan menyimpannya di kulkas sampai Kaito pulang.
Normal POV
Singkatnya, Miku menunggu-nunggu Kaito pulang di dekat rumah Kaito. Dia membawa keranjang yang cukup berat. Dia mempunyai teman yang rumahnya dekat dengan rumah Kaito karena itu sementara dia berpijak disana. Beberapa lama kemudian, sebuah mobil berhenti di depan rumah Kaito. Tidak salah lagi itu pasti Kaito!
Miku berpamitan pada pemilik rumah dan bergerak menuju rumah Kaito. Kaito sudah terlanjur masuk jadi Miku harus mengetuk pintunya.
Tok.. tok.. tok..
Tiga ketukan tadi menunggu jawaban namun hasilnya nihil
Tok.. tok.. tok..
“Ya.. sebentar..” sahutan itu tidak lain berasal dari Kaito.
Pintu pun terbuka. Menampilkan Kaito masih dengan setelan jasnya. Dia terlihat terkejut sekaligus senang meihat perempuan di hadapannya.
“Miku-chan!”
“Kaito-kun!”
Mereka menempelkan tangan mereka sampai berbunyi “PROK!” tanda persahabatan. “Hisashiburi!” ujar mereka kompak.
“Ne, kau kemana saja selama 3 tahun ini Kaito-kun?” tanya Miku membuka obrolan.
“Tentu saja aku bekerja. Bagaimana denganmu?” Kaito balik bertanya.
“Ya, seperti biasanya. Aku belum bekerja lagipula tou-san dan kaa-sanku masih mengirimi ku uang. Jadi aku tidak mempunyai masalah yang berlebihan.” jawab Miku. “Aa!, souda! Aku membawakan ini untukmu.” ucap Miku sembari menyodorkan keranjang yang dibawanya. Kaito pun segera menerimanya dari tangan Miku.
“Wah, wah.. apa isinya, ya?” Kaito bertanya-tanya. Dia membuka tutup keranjang itu dan mendapati makanan kesukaannya. “WHA! Es krim! Kamu masih ingat kesukaanku.”
“Pastinya!.”
“Dan ini.. apel?” tanya Kaito.
“Ah.. itu untuk..”
“Ada siapa disana, sayang?” suara itu sukses membuat jantung Miku berdebar-debar dan ucapannya terputus. Perempuan berambut coklat itu mendekati mereka dengan celemeknya yang sedikit kotor.
“Oh, ini teman masa kecilku. Namanya Miku. Hatsune Miku.” Kaito memperkenalkan Miku padanya.
“Yoroshiku! Namaku Meiko. Shion Meiko.” sahut Meiko. Shion Meiko? Tanya Miku dalam hati. Apa dia keluarga dari Kaito? “Kamu yang tadi di supermarket, kan?” tanya Meiko meyakinkan. Miku mengangguk
“Berarti kamu sudah bertemu dengan WAIFU-ku yang ter-kawaii sepanjang masa ini tadi pagi, ya?”
“Wa-waifu? Istri?” tanya Miku dalam hati. Dia sangat terpukul mendengarnya.
“Aa-aa~~ Kaito-kun, jangan memanggilku begitu~~” ucap Meiko. Dengan wajah yan sedikit memerah dia memukul pelan bahu Kaito.
“Hei, aku itu berkata yang sebenarnya.” Balas Kaito disertai senyum bangga.
“Maaf..” ucap Miku tiba-tiba. Dua pasang mata itu menatapnya, heran. “Ada sesuatu yang harus aku kerjakan dirumah.. maaf sudah mengganggu..” dia meninggalkan Meiko dan Kaito sambil memasang fake smile.
“Terima kasih untuk es krim dan apelnya, Miku-chan!” teriak Kaito ketika Miku sudah mulai menjauh.
Miku POV
Tidak.. itu tidak mungkin! Itu pasti bohong! Aku tidak mau mempercayainya! Kaito tidak pernah memberitahuku kalau dia menikah, IA dan ONE juga. Kalau mereka tahu kenapa tidak memberitahuku? Sengaja? Untuk apa? Memberiku kejutan? Tidak lucu! Sangat tidak lucu!! Aku tidak akan memberikan Kaito pada siapapun, tidak peduli dia siapa. Pasti akan kurebut Kaito darimu, Meiko. Bagaimana pun caranya.. lihat saja.
Normal POV
Sesampainya di rumah, Miku memikirkan cara untuk menjauhkan Meiko dari Kaito. Dia menatap wajahnya di cermin kamarnya.
“Kenapa Kaito gak milih aku? Aku lebih cantik dari dia. Dan aku lebih kenal dengannya. Tapi, kenapa Kaito memilih yang lain? Padahal, aku yakin kalau akulah jodoh yang cocok untuk Kaito.” gumam Miku.
Dia mengambil handphonenya dan mencari nomor IA. Lalu, menekan tombol hijau untuk menelponnya.
“Moshi, moshi..” ucap IA di seberang telepon.
“IA-chan, aku mau tanya sesuatu.” Ujar Miku tanpa basa basi. “Kenapa kamu nggak kasih tahu aku kalau Kaito udah kekkon?”
“Aku juga gak tahu awalnya. Beberapa menit sebelum pulang, dia telepon aku dan katanya dia lagi dijalan. Dia juga gak kasih tahu kalau dia udah kekkon. Sebelumnya juga.” jawab IA.
“Oh.. yaudah. Arigatou.” Miku memutuskan telepon lebih dulu.
Ding dong.. muneoryou dao..
Bel rumahnya berbunyi. Miku melangkah keluar kamarnya menuju pintu keluar. Dia membuka pintu dan mendapati seorang maniak roti di depan pintunya.
“Konbanwa, Miku-chan.” ucapnya sambil tersenyum.
“Konbanwa, Teto-chan.” Balas Miku.
“Aku bawa sesuatu buat kamu.” ujarnya sambil merogoh isi tas kecil yang dibawanya. Dia mengeluarkan sebuah buku yang tidak begitu tebal dari tasnya. “Ini. Aku pikir kamu bakal suka jadi aku beli dan aku pinjemin buat kami.” dia menyodorkannya pada Miku.
Miku menerima buku pemberian dari Teto dan membaca judulnya. “The Snow White Princess..? aku udah tau cerita Snow White.”
“Snow White yang ini beda lagi. Nama tokoh utamanya Mayu. Dia punya teman laki-laki yang dia suka. Tapi ternyata laki-laki itu suka sama perempuan lain. Lalu Mayunya balas dendam gitu. Yah, pokoknya kamu baca aja deh.”
“Hmm.. okelah.” balas Miku.
“Aku pulang dulu, ya. Oyasuminasai!!” Teto meninggalkan sambil melambaikan tangannya. Miku membalas dengan gerakan yang sama lalu masuk ke kamarnya.
Tangan putihnya membuka halaman demi halaman. Membaca setiap kata yang tertera.
Miku POV
Kalau dipikir-pikir, cerita ini mirip.. aku. Mayu sebagai aku. Hmm.. kuputuskan untuk mengikuti apa yang Mayu lakukan saja. Itu lebih baik untuk, iyakan?
Normal POV
Esok pagi, Miku pergi ke sebuah toko untuk membeli sebuah racun berbentuk cairan juga membeli sebuah apel berwarna merah. Ketika sampai dirumah, dia menusukan jarum ke dalam apel dan mendorongnya sehingga racun itu masuk kedalam apel itu. Dia menunggu sampai malam tiba dan sebelum Kaito pulang.
Waktu yang ditunggu telah datang. Dia pergi kerumah Kaito sambil membawa tas berisi apel tadi dan sepasang pakaian. Sebilah pisau pun tersembunyi dibalik pakaian yang dipakainya.
Tok.. tok.. tok..
Tiga ketukan terdengar ketika Miku memukul tangannya yang terkepal pada pintu rumah Kaito. Seorang perempuan  berambut coklat mem bukakan pintu.
“Ara.. Miku-san. Ada apa?” tanyanya sambil tersenyum.
“Umm.. aku membawakanmu ini.” Miku memberikan apel yang sudah dia racuni tadi.
“Wah! Arigatou! Eh, ayo masuk dulu.”
Miku mengangguk. Dalam hatinya dia menyeringai penuh arti. “Sesuai rencana.”
Meiko dan Miku duduk di ruang tamu. Semua jendela dan pintu ditutup oleh Meiko. Di dean mereka, dua cangkir minuman dingin sudah tersedia dan siap diminum. Miku melepas tas yang dia pakai.
“Aku makan, ya?” Meiko membuka mulutnya. Satu gigitan, dua gigitan dan pada gigitan ketiga. “...”
“...”
“.. ini.. manis sekali!!”
“Benarkah?” tanya Miku.
“Ung!” jawab Meiko sambil mengangguk. “Kok.. tiba-tiba.. aku pusing, ya?”
“Mungkin kamu kecapaian.” ujar Miku. Dia berdiri dan mendekati Meiko. “Aku antar ke kamar, ya?”
Meiko berdiri, menyimpan apel yang tengah digigitnya di meja. Lalu, dengan diantar oleh Miku dia pergi ke kamarnya. Meiko berbaring di kasur empuknya.
“Miku-san, maaf aku jadi merepotkan kamu.” ucap Meiko.
“Oh, gak apa-apa kok.” balas Miku. “Mmm.. gimana kalau kita main sebentar? Kamu gak usah bangun untuk main ini.”
“Okelah. Aku juga bosan. Main apa?” tanya Meiko.
“Judulnya.. Yang Pertama Tidur Dia Kalah.” jawab Miku.
“Permainan apa itu?” tanya Meiko.
“Jadi, kita saling membuat lawan untuk mengantuk dan tertidur. Aku akan pakai ini.” ucap Miku sambil mengeluarkan pisau yang semenjak tadi bersembunyi di balik pakaiannya. “Kamu pasti ngantuk kalau aku pakai atraksi ini.” Miku menyeringai membuat Meiko merasakan firasat buruk.
“Mi-Miku, maksud kamu..”
“Ssst.. jangan berisik.” Miku membekam mulut Meiko dengan tangannya. “Ayo kita mulai permainannya..”
(Kalau kalian merasa gak suka dengan gore, jangan baca terusannya :v kalau kalian nekad dan ada efek sampingnya, Author-chan yang kawaii tidak bertanggung jawab :v tapi gore ini gak hard sih :v)
Miku merobek leher Meiko dari atas dengan perlahan. Erangan Meiko tertahan di kerongkongan. Tangannya berusaha melepaskan tangan Miku namun karena pusing, tenaganya tidak sebanding dengan Miku.
“Mmh! Mmh!!”
“Arrgh.. kamu berisik!!” Miku menancapkan pisau yang dipegangnya tepat di pita suara Meiko. Cairan merah kental keluar “Sayang sekali, aku tidak bisa lama-lama karena Kaito akan segera pulang. Tapi, aku akan bersenang-senang dulu.”
Pisau Miku kembali berjalan. Merobek pakaian yang dikenakan oleh Meiko. darah yang merah muli membasahi kasur Meiko.
“Aku penasaran dengan isi perut manusia. Mungkin aku bisa sekalian belajar.” ucap Miku
Pisaunya merobek bagian oerut Meiko.  Meiko hanya bisa memberontak dan tidak bisa berbuat apa-apa. Bagian dalam mulai terlihat. Seringai Miku bertambah lebar.
“Aha! Ini namanya usus.” ujar Miku sambil menusuk usus Meiko. “Yang ini ginjal, iya kan?” ucap Miku sambil menusuk ginjal Meiko. Darah kembali mengalir dengan derasnya. Miku melanjutkan dengan menusuk-nusuk bagian dalam Meiko yang lain.
“Hah.. Kaito pasti sedang dijalan. Oke, aku akan mengakhiri permainan ini. Aku yang akan menang.” Miku menancapkan pisaunya di jantung Meiko. Mata meiko membelalak, lalu tertutup. “Selesai!!”
Miku berjalan keluar kamar dan menyambar tasnya, mengganti pakaiannya yang  terkena cipratan darah lalu keluar kamar dengan tenang. Apel yang Meiko belum habiskan pun dibawanya.
Miku POV
Aku sudah selesai dengan permainanku dan aku menang. Oh yeah!! Tidak ada yang boleh dekat-dekat dengan Kaito apalagi sampai menikah dengannya selain aku. Dan sekarang, Kaito akan jadi milikku! Ahaha.. Aku mendengar dari teman-temanku kalau Kaito cukup shock mendengar kejadian tragis Meiko. Aku selalu berada di sampingnya untuk menenangkannya. Setidaknya, sekarang aku punya harapan.
Normal POV
-- 10 Tahun kemudian –
Seorang anak kecil berambut twintail berwarna biru berlari-lari kecil mendekati seorang perempuan yang mirip dengannya. Dibelakangnya, seorang laki-laki berambut biru berjalan santai sambil tersenyum.
“Kaa-san!! Tadaima!!” ujarnya.
“Okaerinasai, Mikan-chan!” ucap perempuan yang dipanggilnya Kaa-san.
“Huft, hari ini aku lelah sekali. Kau masak apa, Miku-chan?” tanya laki-laki berambut biru.
“Aku memasak kari. Dan juga membuatkan mu es krim blueberry khusus untukmu Kaito-kun!” jawab Miku.
“Heh!? Benarkah!? Kau memang WAIFU yang kuidaman.” ujar Kaito.
“Ehehe..” Miku tersipu mendengar pujian dari Kaito. “Ini. Selamat makan!”
“Ittadakimasu!!” ucap mereka sekeluarga dengan kompak.
~ The End ~

----------------------------------------------------

Huft.. akhirnya selesai juga ni ff ^^ arigatou yang sudah membaca dari part 1-3 ^^ Minal aidin walfaidin juga ya ^^ Sampai jumpa di post selanjutnya ^^